Satgas Covid-19 Sebut Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Kepri

Menurut dia, pasien yang tertular sub varian tersebut mudah sembuh, meski tingkat penularannya lebih cepat.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 16 September 2022 | 20:00 WIB
Satgas Covid-19 Sebut Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Kepri
Ilustrasi Covid-19. [Antara]

SuaraBatam.id - Subvarian dari COVID-19, Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Kepulauan Riau (Kepri)

Informasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri, Muhamad Darwin

"Dari hasil penelitian Kemenkes, sejumlah pasien terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5. Namun virus ini tidak berbahaya," katanya di Tanjungpinang, Jumat, dikutip dari Antara.

Menurut dia, pasien yang tertular sub varian tersebut mudah sembuh, meski tingkat penularannya lebih cepat.

Baca Juga:Akhir Pandemi di Depan Mata, Ini Kebijakan WHO yang Wajib Dilakukan Seluruh Negara

Pasien yang terinfeksi virus itu pun hanya bergejala ringan seperti batuk dan flu.

"Ada juga yang tertular virus itu, namun tidak bergejala," kata Muhammad Darwin yang juga Kepala Dinas ESDM Kepri itu.

Ia mengemukakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal 76 orang, yang tersebar di Kota Batam 29 orang, Tanjungpinang 18 orang, Kabupaten Karimun 15 orang, Kabupaten Bintan 13 orang dan Kabupaten Natuna satu orang.

Sementara Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga bertahan dalam kondisi nihil kasus aktif COVID-19.

"Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri turun drastis dibanding kondisi bulan lalu," kata Muhammad Darwin.

Baca Juga:Wisma Atlet Alami Kerusakan Saat Jadi RSDC, Kementerian PUPR Minta Segera Audit

Sekretaris Dinas Kesehatan Kepri Ludi Harman mengatakan penurunan kasus aktif COVID-19 disebabkan imunitas masyarakat terbentuk secara alami maupun melalui vaksin.

Pembentukan sistem kekebalan tubuh secara komunal menyebabkan masyarakat sulit terinfeksi COVID-19.

"Kalau pun tertular hanya bergejala ringan," katanya.

Meski demikian, ia mengingatkan warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi.

"Tidak boleh lengah, tetap harus disiplin prokes dan suntuk vaksin COVID-19 sampai dosis ketiga," demikian Ludi Harman. [antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini