Harga Emas Hari Ini, Masih Anjlok Sejak 5 Hari Berturut-turut

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi 16,90 dolar AS atau 0,98 persen menjadi ditutup pada 1.709,30 dolar AS.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 02 September 2022 | 09:43 WIB
Harga Emas Hari Ini, Masih Anjlok Sejak 5 Hari Berturut-turut
Ilustrasi emas batangan. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Harga emas kembali turun dalam lima hari berturut-turut. Penurunan itu dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang lebih kuat menjelang laporan data pekerjaan AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi 16,90 dolar AS atau 0,98 persen menjadi ditutup pada 1.709,30 dolar AS per ounce, setelah jatuh ke level terendah sesi di 1.699,10 dolar AS per ounce.

Emas berjangka tergelincir 10,1 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.726,20 dolar AS pada Rabu (31/8/2022), setelah jatuh 13,4 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.736,30 dolar AS pada Selasa (30/8/2022), dan turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.749,70 dolar AS pada Senin (29/8/2022).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis (1/9/2022), sementara indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mencapai tertinggi baru 20 tahun, di 112, level puncak sejak Juni 2002.

Baca Juga:Harga Emas Antam Turun Lagi Jelang Akhir Pekan Jadi Rp 947.000/Gram

"Harga emas telah terjun bebas ... setelah putaran lain data ekonomi yang kuat menunjukkan The Fed dapat memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA, dilansir dari Antara.

“Emas menjadi karung tinju karena lonjakan imbal hasil obligasi telah memperkuat dolar. Itu baru saja menjadi berita buruk di mana-mana untuk emas. Tidak ada penangguhan hukuman yang terlihat untuk emas sampai pergerakan lebih tinggi dengan imbal hasil obligasi global berakhir.“

Data ekonomi positif yang dirilis pada Kamis (1/9/2022) juga menekan emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 5.000 menjadi 232.000 dalam pekan yang berakhir 27 Agustus.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global direvisi lebih tinggi menjadi 51,5 poin pada Agustus dari pembacaan awal 51,3.

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manufaktur tetap di 52,8 persen, sama seperti Juli, mengalahkan ekspektasi dan tetap di atas ambang batas 50 persen yang mengindikasikan ekspansi.

Baca Juga:Harga Emas Dunia Anjlok, Kini di Bawah Level USD 1.700/Ounce

Pasar sekarang fokus pada data penggajian non pertanian (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat. Pembacaan yang kuat kemungkinan akan mempengaruhi The Fed menuju pengetatan kebijakan yang lebih agresif.

"Jika laporan penggajian non pertanian mengesankan, emas bisa melihat momentum penjualan menargetkan wilayah 1.650 dolar AS," kata Moya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 21,6 sen atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 17,666 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 21,5 dolar AS atau 2,60 persen menjadi ditutup pada 805,50 dolar AS per ounce. [antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini