SuaraBatam.id - Pesawar Lion Air tujuan Jakarta-Padang terpaksa mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam, Senin (28/8/2022).
Pesawat ini gagal mendarat di Bandar Udara (Bandara) Internasional Minangkabau (BIM) akibat cuaca buruk di wilayah udara Sumbar, Senin (28/8/2022).
Selain Lion Air, dikabarkan pesawat Susi Air juga gagal mendarat di BIM.
SpV General Affairs BIM, Fendrick Sondra menyebutkan, kedua penerbangan tersebut adalah Lion Air dengan kode penerbangan JT-250 CGK-PDG (Jakarta-Padang) dan pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI-7201 rute Lasondre Pulai Nias-Padang.
Baca Juga:Imigran Afghanistan 27 Kali Demo di Batam, Riama Manurung: Sudah Meresahkan Warga
"Lion Air dialihkan ke Bandara Hang Nadim Batam, sementara Susi Air ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru," kata Fendrick kepada wartawan Senin (29/8/2022), dikutip dari Batamnews--jaringan suara.com.
Pendaratan 2 pesawat tersebut saat ini dialihkan ke Bandara Kepulauan Riau (Kepri) dan Bandara Riau.
Hingga berita ini diturunkan, dua pesawat tersebut masih berada di dua bandara di sekitar Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Fendrick, kondisi cuaca sangat tidak memungkinkan bagi kedua pesawat untuk melakukan pendaratan.
Lion Air JT 250 sebelum dialihkan ke Kepri, dijadwalkan mendarat pada pukul 18.00 Wib, sementara Susi Air pada pukul 17.45 Wib. Namun hingga pukul 20.45 Wib, kedua pesawat tersebut belum kembali ke Padang.
Baca Juga:Indonesia Ingin Pengaruhi Rantai Pasok Chip Global
Meski ada dua penerbangan yang terpaksa dialihkan, namun ada lima penerbangan yang sudah berhasil mendarat dengan selamat.
Lima penerbangan yang sudah mendarat tersebut adalah Citilink QG 958 CGK-PDG, Air Asia QZ 832 CGK-PDG, Super jet IU 904 CGK-PDG, Lion Air JT 354 CGK-PDG dan Super Jet IU 816 CGK-PDG.
Sekedar untuk diketahui dalam beberapa hari terakhir kawasan Padang dilanda cuaca buruk. Curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang.
Selain terjadi gangguan untuk penerbangan, gangguan juga terjadi di sejumlah jalur transportasi daratan. Sejumlah ruas jalan penghubung Padang dan sejumlah daerah lainnya digenangi air.