SuaraBatam.id - Identitas bocah laki-laki yang ditemukan tewas di perairan Pulau Penyengat, pada Sabtu (9/7/2022) lalu akhirnya terungkap.
Bocah tersebut diketahu bernama Junaidi Ardiansyah berusia 9 tahun.
Siswa kelas 3 di salah satu SDN di Tanjungpinang ini, merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri, Muhammad Faisal dan Purnayanti, warga jalan Delima, Soekarno Hatta, Tanjungpinang.
Kapolsek KKP Polres Tanjungpinang, AKP Zubaidah mengatakan pada hari penemuan jenazah korban, setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib, Kota Tanjungpinang, sekira pukul 15.00 WIB, orang tua korban tiba.
Baca Juga:Nekat Menerobos Palang Pintu Kereta, Driver Ojol Tewas Tersambar Kereta di Bintaro
"Menurut pengakuan orang tua, terakhir kali anaknya (Junaidi) keluar dari rumah pada Jumat 8 Juli 2022 sore, untuk berpamitan pergi salat di Masjid jalan Soekarno Hatta, hingga larut malam orang tua mencari keberadaan anak nya," jelas AKP Zubaidah.
Kedua orang tua korban, mengetahui ada penemuan jenazah anak laki-laki tersebut sekitar pukul 14.00 WIB dari Pesan WA group Dinas Kebersihan Kota Tanjungpinang.
Jadi untuk memastikan, orang tua korban menghubungi pihak Polsek Tanjungpinang Barat dan diarahkan untuk langsung menuju ke RS Raja Ahmad Tabib.
"Hasil dari pemeriksaan visum terhadap jenazah korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan di tubuhnya, kemungkinan korban meninggal dikarenakan lemas saat berenang," pungkasnya.
Sementara itu, ibu korban Purnayanti yang sedih dan kaget setelah tiba di RS Raja Ahmad Tabib mengetahui anak ketiganya meninggal dunia.
Baca Juga:Tragis, Bocah di Asahan Tewas Terseret Arus Sungai Gegara Kejar Pintu Kulkas
Dikatakannya, korban sebelum hilang sempat izin untuk pergi melaksanakan salat di Masjid.
"Biasanya malam sudah pulang, tetapi saya tunggu tidak pulang-pulang. Saya sudah mencari kemana-mana. Dan rencananya memang mau lapor polisi," ujarnya.
Selain itu, Purnayanti tidak mengetahui pasti dimana anaknya tersebut berenang. Namun biasanya, Junaidi berenang di kawasan Taman Tugu Pensil sama abangnya dan kadang-kadang sama teman-temannya.
"Ayahnya sudah sering melarang untuk berenang di situ (Tugu Pensil)," ujar Purnayanti.
Kontributor : Rico Barino