SuaraBatam.id - Rosiana Silalahi mengkritik Deddy Corbuzier yang dianggap menjelekkan media di mata masyarakat.
Dilansir dari YouTube Deddy Corbuzier, Rosiana Silalahi bahkan menyebut dirinya tidak mem-follow akun media sosial Deddy karena jengkel.
Deddy mengungkapkan dirinya sudah tiga kali mengundang Rosi untuk hadir di podcast-nya tetapi baru kali ini ia bisa datang.
“It’s an honor gue ada di sini, meskipun I think I hate you. Gua enggak suka sih sama lo, lo nyebelin. Menurut gue lo nyebelin, sotoy, dan menurut gue lo kacang lupa kulitnya,” ucap Rosi yang ditanggapi santai oleh Deddy.
Baca Juga:Rumahnya Didatangi Polisi, Nikita Mirzani Minta Deddy Corbuzier Tanggung Jawab
Kritikan Rosi kepada Deddy tersebut karena menurutnya, si presenter tv ini kerap memaki media mainstream yang menjadi bidang pekerjaan Rosi sebagai jurnalis.
Menjelang akhir podcast, Rosiana Silalahi dan Deddy Corbuzier setuju untuk tidak saling melemahkan dan berkarya dengan platform media masing-masing.
“Sebelumnya, aku bilang sama Kompas, enggak usah beritain dia (Deddy) karena gue kesel sama dia jelek-jelekin jurnalisme. Tapi sekarang, kita berdamai ya,” ujar Rosiana Silalahi yang langsung disambut tawa oleh Deddy Corbuzier.
Pada akhir podcast, Rosiana Silalahi dan Deddy Corbuzier langsung saling follow media sosial dan berjanji untuk bertukar nomor ponsel demi menjalin komunikasi.
Rosi pun langsung kepada Deddy apa yang membuatnya membenci media mainstream.
Pertanyaan ini dijawab Deddy dengan cukup panjang mengenai keresahannya terhadap media di Indonesia.
Baca Juga:OOTD ke Kantor ala Sabrina Chairunnisa, Sopan tapi Stylish Banget
Beberapa hal yang ia singgung adalah soal judul artikel yang tidak relevan dan clickbait.
Media yang cenderung membuat konten untuk menarik penonton sebanyaknya tanpa memperhatikan nilai dan kualitas, dan sebagainya.
Rosi pun membela media juga berusaha mati-matian untuk memberikan konten yang berkualitas kepada masyarakat di tengah situasi sulit yang serba digital saat ini.
“We tried our best, kita tuh berusaha sedemikian rupa untuk membuat good journalism. Tapi ketika seorang Deddy Corbuzier punya podcast dengan belasan juta (subscribers) trus kemudian mengkampanyekan ‘masih nonton TV?’, gue tuh nanya gini ‘Ded, kami tuh salah apa ya sama lo?’,” ujar Rosi.
“Gue kecewa ama lo karena lo sering sekali menghina, mem-bully media mainstream. Padahal di dalamnya ada tentang journalism, dan sebagainya yang menurut gue itu masih kita perlukan,” sambungnya.
Namun, Rosiana Silalahi pun tak menyangkal bahwa media juga perlu untuk dikritik.
Dalam podcast yang mengungkap keresahan dua publik figur soal industri media di Indonesia tersebut, Rosiana Silalahi dan Deddy Corbuzier sepakat untuk membentuk komunitas yang bisa menjadi wadah bagi para pelaku industri untuk bisa mengatasi keresahan tersebut.
“Let’s work together, side by side, untuk menjadikan Indonesia itu lebih pintar,” ujar Rosi.