Belum Ditemukan Kasus Hepatitis di Kepri, Dinkes Imbau Ortu Perhatikan Jajanan Anak di Luar Sekolah

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau menyatakan belum menemukan kasus hepatitis akut di wilayah setempat, setelah Kemenkes RI meminta setiap daerah untuk waspada.

Eliza Gusmeri
Senin, 09 Mei 2022 | 13:47 WIB
Belum Ditemukan Kasus Hepatitis di Kepri, Dinkes Imbau Ortu Perhatikan Jajanan Anak di Luar Sekolah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri. (suara.com/rico barino)

SuaraBatam.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau menyatakan belum menemukan kasus hepatitis akut di wilayah setempat, setelah Kemenkes RI meminta setiap daerah untuk waspada.

Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri mengatakan meskipun belum ditemukannya kasus hepatitis akut yang dapat menyerang anak-anak, pihaknya tetap berupaya mewaspadainya.

Dikatakan Bisri, dalam mengantisipasi hal tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit di semua kabupaten/kota.

"Langkah antisipasi yang sudah kita lakukan yakni dengan surveilans pengumpulan data atau melaporkan segera apabila pihak rumah sakit menemukan kasus hepatitis akut," ungkap Bisri, Senin (9/5/2022).

Baca Juga:Anak di Tulungagung Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Misterius, Begini Kondisi Terkahirnya

Selain itu, lanjut Bisri, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait perkembangan kasus tersebut. Kemudian melalui Surat Edaran (SE) pemerintah daerah agar dapat meningkatkan fasilitas kesehatannya.

"Agar dapat mewaspadai lebih dini dalam penemuan kasus hepatitis akut yang sekarang belum diketahui etiologinya," kata Bisri.

Waspadai Jajanan di Luar Sekolah

Sementara itu, Bisri juga mengingatkan kepada orang tua agar mengedukasi anak-anaknya ketika membeli jajanan yang berada di luar sekolah. Karena menurutnya, berpotensi terjadi penularan karena kurang higienis dalam memproduksi jajanan-jananan tersebut.

"Perlu juga diwaspadai terhadap jajanan diluar sekolah, yang kurang higienis. Dari beberapa kasus penularan banyak melalui makanan," jelasnya.

Baca Juga:IDAI Belum Keluarkan Rekomendasi PTM Terkait Wabah Hepatitis Akut

Upaya pencegahan, kata Bisri, dengan gaya hidup sehat terutama makanan. Karena menurut Bisri, penularannya lebih mudah dari Covid-19. Seperti dari sentuhan, keringat, benda yang kita pegang, kemudian makanan yang dipegang langsung oleh penjualnya itu bisa menular.

"Termasuk gelas, piring dan sendok di tempat penjual makanan yang tidak benar-benar memberishkannya. Kita juga harapkan, para penjual ini ketika menyajikan makanan gunakanlah sarung tangan dan selalu mencuci tangan," terangnya.

Dikatakan Bisri, WHO telah menyatakan bahwa Hepatitis Akut tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang anak-anak. Dengan terjadinya peningkatan enzim hati, penyakit kuning akut, nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah.

"Selama ini di kita sudah ada penyakit hepatitis dengan tipe A,B,C dan D. Tapi yang saat ini belum diketahui hepatitis jenis tipe apa. Dan masih diteliti oleh WHO," ujarnya.

Dijelaskannya, hepatitis dengan tipe A,B,C dan D yang sebelumnya tidak sampai langsung menyebabkan kronis kepada pasiennya. Ketika seseorang sakit (hepatitis) pasti sembuh, kronisnya setelah tua sehingga bisa menyebabkan kanker hati (liver).

"Tapi yang sekarang ini bisa menyebabkan meninggal dunia dengan cepat, karena langsung menyerang liver," terangnya.

Namun demikian, Bisri menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan tetap tenang dengan tetap melakukan tindakan pencegahan. Seperti, mencuci tangan, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, minum air bersih, tidak bergantian alat makan.

"Sama juga dengan pencegahan penularan Covid-19, dengan mematuhi protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak," pungkasnya.

Kontributor : Rico Barino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini