SuaraBatam.id - Sebanyak 42 calon jamaah haji (CJH) Kota Tanjungpinang terancam batal berangkat ke tanah suci dikarenakan terbentur aturan terbaru pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 berupa syarat batasan usia bagi calon haji adalah 65 tahun.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjungpinang, Zikriansyah menjelaskan apabila sesuai aturan terbaru terkait syarat-syarat pelaksanaan ibadah haji tahun 2022, ada sebanyak 42 calon jemaah haji berusia diatas 65 tahun.
"42 orang tersebut mereka yang dijadwalkan akan berangkat pada tahun ini sesuai nomor antrian, dari total 228 calon jamaah haji. Sedangkan yang berusia di bawah 65 tahun sebanyak 186 orang," kata Zikriansyah, Kamis (14/4/2022).
Ia membenarkan, bahwa Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan membuka kembali penyelenggaraan haji pada tahun 2022 ini dengan total jemaah hanya 1 juta orang bagi semua negara.
Baca Juga:Berapa Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2022?
"Kemudian ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jemaah, seperti batasan umur tadi. Kemudian calon haji harus sudah menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster, jika masih dosis kedua maka harus bawa surat keterangan negatif PCR.
"Kemudian dari segi biaya secara nasional Rp 45 juta, namun ada sedikit perbedaan sesuai zona. Untuk harganya lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.
Namun demikian, jelas Zikriansyah hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan haji 2022. Kemudian ada upaya Kementerian Agama meminta Pemerintah Arab Saudi untuk tetap memberikan izin bagi calon jemaah haji usia di atas 65 tahun.
"Karena para jemaah ini sangat berharap di 2022 ini yang sudah menunggu sejak 2020 bisa jadi berangkat. Kita berprasangka baik saja, mudah-mudahan tahun ini jadi berangkat," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kemenag Kepulauan Riau, Afrizal mengatakan setiap provinsi belum mendapatkan kuota dari pemerintah pusat.
Baca Juga:Rincian Lengkap Biaya Haji Terbaru 2022, Tidak Perlu Khawatir Meski Harga Naik
"Kalau sebelum pandemi, normalnya Provinsi Kepri mendapatkan 3 kloter. Dengan aturan terbaru dalam penyelenggaraan haji tahun ini, tentu akan berkurang, tapi kita masih menunggu," ujarnya.
Dikatakannya, dalam menunggu kepastian jumlah kuota haji untuk Provinsi Kepri. Pihaknya juga melakukan sosialisasi terkait aturan dan syarat bagi calon haji. Kemudian pihaknya juga tengah mempersiapkan fasilitas asrama untuk para calon jamaah haji yang akan di tempatkan di Batam, serta mempersiapkan dokumen paspor beserta visa calon jamaah haji.
"Fokus kita sekarang mempersiapkan fasilitas seperti gedung asrama di Kota Batam serta mempersiapkan dokumen yang diperlukan seperti paspor dan visa calon jamaah," ujarnya.
Pemerintah Berupaya Cabut Syarat Usia Calon Haji
Salah satu pendakwah asal Kota Tanjungpinang, Ustadz Dedi Sanjaya yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (FK PPIU) Provinsi Kepulauan Riau, menanggapi syarat-syarat atas kebijakan KSA (Kerajaan Saudi Arabia) tentang batas umur 65 tahun.
"Tentu batas usia tersebut menjadi kendala bagi calon jemaah pada tahun ini. Namun hal itu merupakan regulasi yang ditetapkan KSA untuk sementara ini, dikarenakan pandemi Covid-19," terangnya kepada suara.com.
Polemik syarat batas usia ini, juga telah ditanggapi oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, yang telah berupaya menyurati KSA untuk dapat mencabut syarat batas usia tersebut.
Dikatakan Dedi, hal ini bercermin dari dibukanya izin bagi jemaah Umrah pada awal tahun 2022 lalu. Awalnya Arab Saudi juga memberikan syarat batas usia 65 tahun bagi jemaah Umrah, kemudian berubah naik menjadi 70 tahun khusus untuk Indonesia.
"Perlahan-lahan syarat tersebut telah dicabut. Tidak ada batasan usia lagi saat ini bagi jemaah Umrah untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci," ujar Ustadz Dedi Sanjaya yang juga sebagai Pembimbing Umroh sekaligus Direktur PT. Ramanda Tour Travel Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Selain batas usia tersebut, lanjut Dedi, jumlah kuota yang dikeluarkan KSA hanya 1 juta jamaah untuk semua negara juga mendapatkan keluhan. Artinya dengan jumlah kuota tersebut, Indonesia pada tahun ini kemungkinan hanya mendapatkan kuota sebanyak 200 ribu atau 300 ribu saja.
"Terkait kuota, Kementerian Agama telah berupaya menyurati Arab Saudi untuk penambahan kuota. Mengingat jumlah jemaah haji Indonesia terbanyak selama ini. Bila tidak ada kendala, Mei sudah selesai dan daerah sudah mendapatkan kuota berapa," jelas Dedi.
Dengan demikian, Ustadz Dedi juga sangat memahami kekecewaan yang dialami sebagian calon jemaah haji di Kepulauan Riau atas syarat batas usia oleh Arab Saudi. Dimana banyak para calon jemaah haji yang berusia diatas 65 tahun memang sudah tertunda 2 tahun, bahkan akhirnya jadi harus bermasalah dengan batasan umur.
Selain itu, kata Dedi, apalagi sebelumnya calon jemaah haji yang lanjut usia menjadi prioritas untuk diberangkatkan untuk menjalankan ibadah haji.
"Menurut saya para jamaah harus bersabar, pemerintah kita juga lagi berusaha untuk mencabut syarat tersebut. Namun bila memang tetap diberlakukan, ini sifatnya sementara sampai kondisi benar-benar normal. Mudah-mudahan tahun depan sudah normal, sehingga syarat batas usia tidak ada lagi," tutupnya.
Kontributor : Rico Barino