SuaraBatam.id - Badan POM Loka Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Tanjungpinang bersama Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, melakukan pemeriksaan dan pengujian makan takjil berbuka puasa.
Sampel yang diambil petugas kesehatan dari sejumlah pedagang di tiga titik bazar kuliner Ramadhan di kawasan Komplek Bintan Center, Senin (4/4/2022).
Kepala BPOM Tanjungpinang, Rai Gunawan mengatakan untuk memastikan produk makanan yang dijual aman, petugas mengambil sampel secara acak terhadap makanan yang dicurigai menggunakan bahan berbahaya dan langsung menguji di mobil laboratorium.
Dikatakan Rai Gunawan, tiga titik pengambil sampel tersebut, di Komplek Pinlang Mas Bintan Centre, di sekitaran RAV Hotel dan Taman Batu 10.
Baca Juga:3 Hal yang Hanya ada di Bulan Puasa, Jangan Sampai Ketinggalan!
Sampel tersebut selanjutnya diuji untuk memastikan makanan yang dikonsumsi warga yang berpuasa bebas dari bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pemanis dan pewarna buatan berbahaya.
"Hasil uji sampel ini tidak kami publish. Namun apabila ada yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya, karena sampel yang diambil dari pelaku UMKM, maka kami akan menegur secara tertulis dan lisan serta melakukan pembinaan," jelasnya.
Pengawasan tersebut, jelas Rai Gunawan, akan terus dilakukan di lokasi-lokasi bazar kuliner Ramadhan. Karena menurutnya, selama Ramadhan ini terjadi peningkatan penjualan makanan dan minuman untuk takjil.
"Sehingga untuk memastikan makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung zat berbahaya. Akan terus kami pantau di setiap lokasi pedagang takjil," ujarnya.
Didampingi pihak dinas kesehatan, Rai Gunawan juga mengatakan selain melakukan pengawasan terhadap makanan, pihaknya juga selalu menghimbau kepada pedagang tetap memakai masker, celemek dan sarung tangan, demi kenyamanan bersama.
Baca Juga:4 Ide Takjil untuk Buka Puasa, Wajib Coba!
"Makanan dan minuman yang dijual, para pedagang harus pastikan tetap tertutup dan jaga kebersihan lingkungan. Sediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer. Bila sedang demam atau batuk jangan memaksakan diri berjualan," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga Kota Tanjungpinang agar cermat dan teliti sebelum membeli menu makanan untuk berbuka puasa yang dijual di tempat-tempat tersebut.
"Kita juga mengajak masyarakat harus selektif dalam memilih menu berbuka puasa yang dijual," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu penjual Pipit memastikan dirinya tidak menggunakan bahan berbahaya atau zat pewarna yang berbahaya dalam menjual minuman menu untuk berbuka puasa.
"Saya menjual minuman rasa buah-buahan ini tidak menggunakan pewarna atau zat yang berbahaya. Saya jamin bahan yang saya jual aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Selain itu, salah satu warga Syahrul juga mengatakan langkah yang dilakukan dinas kesehatan tersebut sangat membantu masyarakat. Sehingga masyarakat tidak terlalu khawatir untuk membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
"Saya rasa dengan adanya pengawasan ini, penjual tidak mungkin berani curang dengan mencampur bahan berbahaya. Kami masyarakat jadi tidak was-was untuk memilih makanan dan minuman untuk berbuka, semoga di Tanjungpinang aman dari yang berbahaya-berbahaya begitu," kata Syahrul.