Pewaris Kaget, Lahan Bukit Veteran di Batam yang Telah Dihibahkan Diduga Telah Diserobot Pengembang

Lahan yang diberi nama "Bukit Veteran" ini terletak di kawasan Kavling Nongsa, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa.

Eliza Gusmeri
Rabu, 30 Maret 2022 | 14:20 WIB
Pewaris Kaget, Lahan Bukit Veteran di Batam yang Telah Dihibahkan Diduga Telah Diserobot Pengembang
Wasti Utami menunjukkan kondisi lahan yang diperuntukkan bagi veteran di Batam (suara.com/partahi)

SuaraBatam.id - Lahan seluas 6 hektare yang awalnya diperuntukkan bagi veteran perang, diduga akan diserobot oleh salah satu pengembang di Kota Batam.

Lahan yang diberi nama "Bukit Veteran" ini terletak di kawasan Kavling Nongsa, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa.

Saat ini lahan tersebut dikelola oleh Wasis Utami sebagai pewaris dari pemilik lahan bernama Muhammad Akib, dan dimanfaatkan sebagai perkebunan.

Ratna selaku kuasa hukum pemilik lahan menyebutkan, awalnya lahan tersebut merupakan lahan hibah yang diberikan oleh beberapa orang kepada mendiang suaminya yang merupakan mantan personil TNI AD.

Baca Juga:Lagi Salat di Masjid, Uang Travel Umroh Rp 265 Juta Digondol Maling di Batam Lewat Aksi Pecah Mobil

"Lahan yang diberikan kepada klien saya saat itu belum digarap sama sekali. Sehingga saat dihibahkan, lahan seluas 6 hektare ini dikelola hingga layak untuk dihuni. Penggarapan lahan dilakukan dari tahun 2013 hingga 2016," jelasnya saat ditemui, Rabu (30/3/2022).

Seiring perjalanan, pada tahun 2017 penyakit yang diderita oleh pengelola lahan semakin parah, dan Muhammad Akib meninggal dunia.

Namun, kepada istrinya Muhammad Akib menyebutkan bahwa lahan seluas 6 hektare yang telah diurusnya akan diperuntukkan bagi para veteran di Batam yang belum memiliki tanah guna membangun hunian.

"Dari sana nama bukit veteran ini lahir. Pengelola yang memiliki surat hibah tanah, ingin peruntukkan seluruh lahan bagi veteran. Mereka diberikan lahan gratis agar dapat membangun hunian," tegasnya.

Tidak hanya bagi veteran TNI-POLRI, pada tahun yang sama Kapolda Kepri yang menjabat saat itu, juga diakuinya telah membangun hunian di atas lahan tersebut.

Baca Juga:Ship to Ship tanpa Izin di Perairan Batam, Kapal Berbendera Singapura dan Malaysia Diamankan KSOP

Namun akhirnya konflik muncul setelah pemilik lahan meninggal, dan beragam intervensi terus dialami oleh kliennya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini