Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan Tanjungpinang satu minggu dalam kondisi normal. Ia mengimbau agar masyarakat tidak membeli minyak goreng berlebihan atau panic buying.
Dari distributor dan hasil pemantauan dengan manajemen swalayan, lanjutnya, penjualan minyak goreng meningkat tajam, sehingga ketersediaan stok di swalayan mengkhawatirkan.
"Distributor juga tidak memfokuskan pengantaran untuk tempat-tempat tertentu saja, yang penting terdistribusi secara merata walau di beberapa titik penjualan memang sangat tinggi,” demikian Endy. (antara)
Baca Juga:Harga Minyak Goreng di Jember Tembus Rp25 Ribu per Liter