SuaraBatam.id - Target vaksinasi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) belum tercapai. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai kendala. Diantaranya masalah data kependudukan.
Sekitar 16 ribu orang yang masuk dalam data kependudukan Kabupaten Karimun. Namun belasan ribu orang tersebut tidak berada di Karimun.
Dari jumlah orang yang di Karimun, diketahui bekerja di luar daerah, kemudian pindah, serta warga Karimun yang sedang menjalani pendidikan.
Meskipun warga Karimun yang berada di luar daerah menjalani vaksinasi, tentunya akan masuk dalam data di tempat domisili saat ini.
Baca Juga:Dukung Perekonomian Masyarakat, Binda Jateng Gelar Vaksinasi Massal di 7 Kabupaten
Hal itu disampaikan oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq, bahwa data kependudukan tersebut menjadi masalah dalam jumlah capaian vaksinasi di Karimun.
"Data kependudukan kita ini yang menjadi masalah, ada sekitar 16 ribu orang tidak berada di Karimun, hanya ada data NIK saja," kata Bupati Rafiq, melansir Batamnews.
Oleh karena itu, Bupati Karimun menginginkan data tersebut dihapuskan dari catatan wajib vaksin di Karimun.
Sehingga, dengan dihapusnya data tersebut, jumlah capaian vaksinasi di Kabupaten Karimun akan cukup tinggi.
"Jika itu dapat dihapuskan, jumlah capaian vaksinasi kita di umur 18 tahun, itu sudah mencapai angka 95 hingga 96 persen," ujar Rafiq.
Baca Juga:Jelang Moto GP Mandalika BNPB Sebut NTB Satu-satunya Provinsi Terapkan PPKM Level 1
Hingga saat ini, Rafiq menyebutkan bahwa capaian vaksinasi Kabupaten Karimun berada di urutan ke 4 di Provinsi Kepri. Namun, persentase capaian sudah melebihi dari angka nasional.
"Namun demikian, kita tetap terus melakukan vaksinasi, baik untuk vaksinasi dosis 1, 2 dan booster," ucap Bupati Rafiq.