Covid-19 di Batam Naik, Satpol PP Razia Gabungan Bersama TNI-Polri Perketat Prokes

Data dari Tim Satgas Covid-19 Kota Batam terkini, sebanyak 95 orang dinyatakan positif Covid-19, dan 34 kasus dinyatakan probable Omnicron.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 04 Februari 2022 | 14:08 WIB
Covid-19 di Batam Naik, Satpol PP Razia Gabungan Bersama TNI-Polri Perketat Prokes
Pelaksanaan razia Protokol Kesehatan di pusat keramaian yang berada di kawasan Batam Center (ist)

SuaraBatam.id - Melihat perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau saat ini, Pemerintah Kota (Pemko) Batam kembali memberlakukan razia Protokol Kesehatan (Protkes).

Data dari Tim Satgas Covid-19 Kota Batam terkini, sebanyak 95 orang dinyatakan positif Covid-19, dan 34 kasus dinyatakan probable Omnicron.

Kasatpol PP Kota Batam, Reza menuturkan razia protkes tersebut sudah mulai dilaksanakan sejak dua hari lalu, dan menyasar seluruh lokasi keramaian di 12 Kecamatan yang ada di Batam.

"Targetnya memang masih tetap fasilitas umum, cafe, restoran, dan pasar. Lokasi yang memang banyak dikunjungi orang sejak pagi," terangnya melalui sambungan telepon, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga:Lakukan Razia ke Tempat Hiburan Malam di Bekasi, Polisi Beri Teguran Keras dan Ancam Beri Sanksi Pidana

Dalam sehari, sebanyak 240 personil akan disiagakan, dengan pembagian 20 personil di masing-masing Kecamatan.

Para petugas diwajibkan melakukan kontrol, dan meminta agar warga tetap menggunakan masker selama berada di kerumunan.

"Kalau tidak bawa masker akan ditegur, dan kemudian kita berikan masker," lanjutnya

Tidak hanya itu, Reza juga menuturkan razia gabungan bersama TNI-Polri juga akan dilakukan pada Sabtu (5/2/2022) malam.

Upaya ini dilakukan demi menekan penyebaran Covid-19 di Kota Batam.

Baca Juga:Update Kasus Covid-19 Batam: 77 Orang Positif

"Kita juga akan razia ke tempat-tempat ramai," kata Reza.

Seperti diketahui berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2022, tanggal 31 Januari 2022, Kota Batam ditetapkan sebagai Level 1.

Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, kesehatan termasuk di dalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industn strategis, pelayanan dasar, utiktas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100 persen.

Dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershopipangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas.

Kemudian pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan dan lain-lain yang sejenis duzinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan dan hand sanitizer.

Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum pada warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan dan hand sanitizer.

Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum pada rumah makan/restoran kafe, baik yang berada pada lokasi tersendin maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall :

1) Makan/minum di tempat sebesar 75 persen dari kapasitas.

2) Jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 22.00 WIB.

3) Untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap duzinkan sampai dengan jam 22.00 WIB.

4) Untuk restoran yang hanya melayani pesan-antar/dibawa pulang dapat beroperasi selama 24 jam.

5) Pelaksanaan ketentuan sebagai mana dimaksud pada angka 1) sampai dengan angka 4) dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Mengenai pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan :

1) Pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 22.00 WIB

2) Pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 100 persen dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini