SuaraBatam.id - Data pada 10 Januari lalu, Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Batam sempat merawat PMI mencapai 353 orang PMI. Namun, saat ini Tingkat hunian (okupansi) di RS itu sudah turun.
“Terjadi penurunan okupansi 21,74 persen. Karena saat ini hanya dihuni 100 pasien, dengan terdiri 48 orang laki-laki dan 52 orang perempuan,” ujar Kepala Penerangan Korem 033/WP, Mayor Inf Reza Fahlevi, dikutip dari Batamenews, Rabu (19/1/2021).
Diketahui, RSKI sebelumnya dijadikan tempat karantina para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang positif Covid.
Berdasarkan data Satgassus PMI per- 17 Januari 2022, kedatangan PMI ke Batam berjumlah 203 orang. Diantaranya 30 orang dari Singapura, dan 173 orang dari Malaysia.
Baca Juga:Vaksinasi Booster Akan Disediakan di Berbagai Puskemas di Batam
“Seluruhya telah dilaksanakan test rapid, sebab antigen dan PCR tahap 1, hasilnya semua dinyatakan negatif,” kata dia.
Ia menyampaikan secara umum kondisi RSKI Galang dalam keadaan aman dan terkendali. Reza menambahkan hingga saat ini, varian Omicron belum ditemukan di wilayah Kepri.
Dansatgassus PMI Kepri, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, memastikan seluruh data telah divalidasi berdasarkan laporan dari pemantauan setiap hari.
“Saya ingin menjamin serta memastikan bahwa tugas Satgassus PMI terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Ramoz menambahkan saat ini Asrama Haji Batam kembali digunakan sebagai lokasi karantina bagi para PMI sejak Kamis (13/1/2022). Pada hari pertama digunakan, asrama haji sudah menampung 200 orang PMI.
Baca Juga:Batam Kembali PPKM Level 1, Wali Kota: Data Covid-19 PMI Sudah Dipisah
Gedung tersebut kembali digunakan karena kekurangan lokasi karantina bagi PMI yang tidak terpapar Covid-19.
Selama ini, lokasi karantina PMI yaitu 3 unit Rumah Susun (Rusun) milik Pemko dan BP Batam, serta shelter Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI).
"Namun semua sudah penuh, makanya satgas mengajukan permintaan lokasi lain. Dan kita diizinkan untuk menggunakan Gedung Asrama Haji," katanya.