SuaraBatam.id - Insiden kapal tenggelam kembali terjadi di Malaysia tepatnya di perairan Batu Pahat pada Minggu (2/1/2022) dini hari.
Dalam peristiwa kapal karam itu, lima penjual besi tua asal Indonesia sempat terombang-ambing selama 11 jam di atas rakit pengaman.
Menurut Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) Johor, Laksamana Pertama Maritim Nurul Hizam Zakaria, peristiwa itu terjadi saat rombongan penjual besi tua sedang dalam perjalanan dari Pulau Nipah, Indonesia menuju Batam.
Perahu kayu yang ditumpangi kelima orang itu juga berisi besi tua yang bocor sebelum tenggelam. Beruntung, mereka diselamatkan oleh sebuah kapal dagang dengan memberikan rakit pengaman.
Johor Bahru Maritime Rescue Sub Center (MRSC) menerima informasi awal dari Klang Vessel Traffic System (VTS) terkait ditemukannya korban di atas rakit pengaman oleh kapal kargo yang melewati Selat Melaka pada pukul 12.35 siang hari ini.
Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, lokasi mereka ditemukan 11,4 mil laut barat daya Tanjung Segenting Batu Pahat.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Maritim Malaysia menuju ke lokasi dan menemukan korban diselamatkan oleh kapal nelayan lokal yang berada di lokasi terdekat, katanya dalam rilis media hari ini.
Nurul Hizam mengatakan, APMM membawa seluruh korban ke Kantor APMM Batu Pahat untuk penyelidikan lebih lanjut dan akan diserahkan ke KBRI.
Disitat dari Berita Harian, semua korban yang menumpangi kapal tersebut dinyatakan selamat.
"Semua korban, berusia antara 24 dan 44 tahun, selamat," terang dia.