SuaraBatam.id - Satu rumah seorang lansia di pesisir Pulau Telang, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) tersapu gelombang tinggi.
Menurut Camat Mantang, Siti Zaina, peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu. Rumah milik lansia yang acap dipanggil sebagai Pak Daeng itu rata dengan tanah.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, harta benda milik Pak Daeng lenyap tak bersisa dibawa ombak.
"Lansia itu bukan warga asli sini. Tetapi dia adalah pendatang atau perantau cuma sudah lama tinggal di Telang Kecil," ujar Siti, Rabu (8/12/2021).
Diketahui warga yang sudah berusia 60 tahun itu merantau dari Makasar ke Telang Kecil. Lalu membuat rumah di pinggiran pantai.
Baca Juga:Ingin Perawatan, Seorang Gadis Batam Nyaris Diperkosa Pemilik Salon di Mentarau
Ia jarang bersosialisasi dan memilih hidup menyendiri di pesisir itu.
"Menurut info beliau suka menyendiri dan beliau pun kurang bersosialisasi juga dengan masyarakat sekitar," jelasnya.
Untuk sementara waktu, lansia tersebut tinggal di rumah salah seorang warga. Sedangkan untuk kebutuhan hidup dan lainnya sudah ditangani oleh Desa Mantang Besar.
"Kami juga sudah melaporkan musibah yang dialami beliau ke BPBD Bintan. Cuma kendalanya beliau tidak memiliki KTP Bintan," katanya.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan bahwa ngin bertiup dari utara menuju timur laut, dengan kecepatan saat hujan ringan 4-20 knots.
Baca Juga:Sebanyak 7000 TKI akan Pulang Lewat Batam, Pemko Kewalahan Siapkan Karantina
Air laut pasang pertama maksimal mencapai 3,8 meter pada pukul 13.00 WIB. Kemudian air laut pasang kedua mencapai 2,4 meter pada pukul 02.00 WIB.