SuaraBatam.id - Temuan kasus virus Covid-19 varian baru Omicron masuk ke India. Dikutip dari Wartaekonomi, dua kasus virus Omicron pertama ditemukan di negara itu pada Kamis lalu.
Kementerian Kesehatan India mengatakan dua pria yang terinfeksi varian virus baru tersebut, masing-masing berusia 66 tahun dan 46 tahun, menunjukkan gejala ringan.
Namun, India tidak memiliki rencana memberikan suntikan vaksin penguat (booster) meskipun ada tuntutan dari anggota parlemen.
Menteri kesehatan Negara Bagian Karnataka selatan, menjelaskan asal virus tersebut. Ia mengatakan orang pertama, yaitu seorang warga negara Afrika Selatan, yang berada seminggu di India dan meninggalkan negara itu pada 27 November 2021 setelah dites negatif. Lebih dari 250 orang yang berkontak dengannya dinyatakan negatif.
Baca Juga:WHO Minta Negara Asia-Pasifik Tingkatkan Layanan Kesehatannya Hadapi Varian Omicron
Keduanya sudah divaksin lengkap. Lima orang yang berkontak dengan dokter tersebut, yang mengisolasi dirinya pada 23 November setelah merasa tidak enak badan, juga dinyatakan positif dan sampel mereka sedang diselidiki untuk menentukan varian virus yang menginfeksi mereka.
India, yang mengalami rekor lonjakan infeksi dan kematian pada April dan Mei karena varian Delta, baru memvaksin penuh 49 persen dari 944 juta warga dewasa meskipun memiliki banyak persediaan vaksin buatan dalam negeri.
Sekitar 84 persen orang dewasa di India telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara mereka yang berusia di bawah 18 tahun belum diinokulasi.
Beberapa anggota parlemen mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan booster bagi petugas kesehatan dan yang rentan, mengingat bahwa negara-negara bagian di India memiliki persediaan hampir 230 juta dosis vaksin.
Namun, pejabat kesehatan menegaskan kembali bahwa prioritasnya adalah untuk sepenuhnya menyuntik semua orang dewasa terlebih dahulu.
Baca Juga:Joe Biden Siapkan Strategi Tangkal Penyebaran Varian Omicron di AS
"Kita tidak boleh menyimpang dari tujuan kita untuk memberikan dua dosis pada setiap individu yang memenuhi syarat," kata pejabat kesehatan senior Vinod Kumar Paul.
Ia menambahkan bahwa tidak ada rencana untuk mempersingkat durasi antara dua dosis vaksin AstraZeneca.
Tercatat 9.765 kasus baru di India pada Kamis, sehingga total menjadi 34,61 juta kasus dan angka kematian naik sebanyak 477 menjadi 469.724.