Boat TKI Ilegal dari Batam ke Malaysia Dikemudikan Pelajar SMA

RM (18), yang mengemudikan boat ternyata sudah empat kali melanggar hukum. Saat penangkapan, pemuda 18 tahun berhasil melarikan diri dengan melompat dari speed boat, Kamis (18

Eliza Gusmeri
Rabu, 24 November 2021 | 14:40 WIB
Boat TKI Ilegal dari Batam ke Malaysia Dikemudikan Pelajar SMA
Satpolairud Polresta Barelang Batam, Kepulauan Riau mengamankan TKI Ilegal (foto: ist)

SuaraBatam.id - Penyelundupan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal pada, yang di hentikan Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polresta Barelang Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/11/2021) malam, menggunakan jasa kemudi kapal yang masih berstatus pelajar SMA.

RM (18), yang mengemudikan boat ternyata sudah empat kali melanggar hukum. Saat penangkapan, pemuda 18 tahun berhasil melarikan diri dengan melompat dari speed boat, Kamis (18/11/2021) sekitar pukul 20.30 WIB.

"Malam saat operasi penangkapan kita lakukan, RM ini berhasil kabur setelah melompat dari boat dan menyelam hingga mencapai daratan dengan situasi saat itu sangat gelap," ujar Kasat Polair Polresta Barelang, AKP Syaiful Badawi melalui sambungan telepon, Rabu (24/11/2021).

RM akhirnya diamankan oleh pihak Kepolisian pada keesokan hari, setelah petugas mengindentifikasi RM dari hasil keterangan para calon TKI ilegal yang selamat.

Baca Juga:Heboh Kaki Pengunjung Pantai Galang Diserang Parasit, Ini Kata Dinkes Batam

Kepada petugas, RM mengakui bahwa diupah sebesar Rp100 ribu, untuk satu orang TKI ilegal yang berhasil diantar dengan tujuan Sekupang menuju Pulau Buaya, yang berada di kawasan perbatasan Batam-Malaysia.

"Dia ini diupah per orang Rp100 ribu, nanti disana akan ada pihak lain yang menjemput para calon TKI ilegal ini," terangnya.


Kondisi TKI Ilegal

Sementara itu, Fatimah calon TKI ilegal asal Surabaya yang berhasil diselamatkan oleh petugas, mengaku masih trauma.

Fatimah merasakan sakit dibagian kepala, setelah boat yang dikendarai RM membentur akar bakau ketika dikejar oleh patroli Polairud Polresta Barelang.

Baca Juga:Update: Kasus Kematian Covid-19 di Batam Bertambah, 1 Pasien Meninggal Dunia

"Saya juga ingin pulang. Ini kepala saya masih sakit karena terbentur kayu malam itu. Saya rasa saya sudah mati malam itu," lirihnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini