SuaraBatam.id - Berdasarkan gelar perkara, Polda Riau menetapkan Dekan FISIP Universitas Riau, Syafri Harto sebagai tersangka pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi.
“Dan melalui proses gelar perkara, telah ditetapkan status TSK terhadap saudara SH dalam kasus tindak pidana dugaan cabul,” kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (18/11/2021).
Kata dia, polisi juga telah mengantongi keterangan sejumlah saksi dan barang bukti, penyidik meningkatkan status ke tahap penyidikan.
“Melalui proses penyelidikan keterangan saksi-saksi dan barang bukti yang sudah kita amankan, penyidik meningkatkan status ke tahap penyidikan,” jelas Kombes Narto.
Baca Juga:Ansar Ahmad Umumkan Besaran UMK Batam pada 30 November
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini penyidik telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada jaksa penuntut umum.
“Penyidik akan segera melakulan pemanggilan terhadap SH untuk diperiksa sebagai tersangka,” pungkasnya.
Kombes Sunarto mengatakan, terlapor diperiksa menggunakan lie detector untuk mengetahui konsistensi dari keterangan Syafri Harto.
“Terlapor hari ini diperiksa oleh tim dari Labfor Mabse dalam rangka pemeriksaan lie detector untuk mengetahui sejauh mana konsistensi keterangan yang diberiksan terlapor apakah konsisten atau berubah atau ada indikasi lain,” kata Sunarto, Senin (15/11/2021).
Polda Riau sudah memeriksa 11 orang saksi terkait kasus pelecehan yang dialami mahasiswi Unri. Usai dinaikkan ke tahap penyidikan, Polda Riau menambah saksi untuk diperiksa. Para saksi terdiri dari, korban, pihak keluarga, pihak universitas dan dosen.
Baca Juga:Ini Jawaban Dishub Soal Kisruh Biaya Parkir di Pasar Seken Aviari Batam