Kota Batam Antisipasti Gelombang COVID-19 Ketiga

Pada Senin (27/9/2021), tinggal 43 kasus aktif yang terdiri dari 30 pasien karantina dan 13 pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 September 2021 | 14:59 WIB
Kota Batam Antisipasti Gelombang COVID-19 Ketiga
Wali Kota Batam, Mugammad Rudi Memantau Pelaksanaan Vaksinasi Masal di UIB Batam, Selasa (22/6/2021) (ist)

SuaraBatam.id - Kota Batam antisipasi gelombang COVID-19 ketiga. Meski kasus Covid-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau makin terkendali, memasuki akhir bulan September 2021.

Pada Senin (27/9/2021), tinggal 43 kasus aktif yang terdiri dari 30 pasien karantina dan 13 pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan.

Selain itu, sejak pertengahan pekan lalu, juga tidak ada kasus kematian pasien yang dilaporkan.

Perkembangan pesat ke arah membaik ini tentunya disambut baik sejumlah kalangan.

Mengingat, Batam pernah mengalami fase suram Corona.

Baca Juga:Jumlah Pasien di Isoter Sleman Berkurang Pesat, Tiga Tempat Ini Nol Pasien Covid-19

Kurun waktu empat bulan, tepatnya Mei pasca-Idul Fitri, ledakan kasus Corona terjadi. Bahkan, Juni-Juli merupakan fase puncak Corona di Batam.

Merujuk data Tim Satgas Covid-19 Kota Batam, dalam dua bulan tersebut tercatat ada 14.193 kasus positif Corona.

Lonjakan ini terus berlangsung dan baru mereda di akhir Agustus.

Redanya kasus Corona, bukan berarti penularan virus ini telah hilang.

Wali Kota Batam, Rudi mengingatkan masyarakat untuk waspada gelombang ketiga.

Baca Juga:Kasus Mayat di Bawah Tiang Sutet, Satu Tersangka Pembunuhan Zainudin Diringkus

Kewaspadaan itu menurut Rudi perlu dilakukan, agar penerapan protokol kesehatan tidak semakin kendur, karena temuan kasus Covid-19 masih terus bergulir hingga saat ini.

"Covid-19 masih belum selesai. Gelombang kedua sudah kita lewati, dan kemungkinan akan terjadi gelombang ketiga jika kita lengah," ujar Rudi, Senin (27/9/2021).

Ia menyoroti, negara tetangga Singapura yang saat ini tengah menghadapi gelombang baru Covid-19 dengan melonjaknya kasus.

Ia memprediksi, apabila kasus Covid-19 di negara tetangga bertambah, maka potensi melonjaknya kasus di Batam masih ada.

Pasalnya, saat ini Batam masih menjadi pintu masuk jalur laut yang berbatasan dengan negara Singapura dan Malaysia.

Tidak hanya pekerja migran Indonesia (PMI) saja, tetapi sejumlah WNI dan WNA dengan persyaratan tertentu masih masuk ke Indonesia melalui Batam.

"Maka dari itu pencegahan penyebaran Covid-19 ada di tangan kita semua. Saya cuma minta dua hal, yaitu pakai masker dan jaga jarak. Itu dua hal yang paling mudah dilakukan, setelah itu lanjutkan penerapan protkes dengan 5M," pinta Rudi.

"Saya harap Covid-19 gelombang ketiga bisa kita lalui. Kota Batam karena kecil, dan penduduknya 1,3 juta saja, saya yakin pasti bisa mengendalikan penyebaran. Makanya sekali lagi saya sampaikan, tolong pakai masker," tegas Rudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini