SuaraBatam.id - Terdampak pandemi menyebabkan sektor pariwisata di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau terdampak, sehingga kunjungan wisatawan lokal semakin menyurut.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Tapi, sejak terbatasnya mobilitas akibat pandemi, berdampak cukup besar.
Untuk membangkitkan sektor pariwisata di tengah pandemi ini, perlu dilakukan dengan menggerakkan wisatawan domestik. Maka itu, diperlukan inovasi dengan mengoptimalkan potensi wisata yang ada di daerah, seperti kuliner.
Apalagi, pemko telah memberikan pelonggaran aturan PPKM, dimana warung makan maupun pusat kuliner diizinkan beroperasi dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Tentunya, dengan tetap menerapkan prokes ketat.
Baca Juga:Kucing-kucingan dengan Petugas, Wisatawan Masuk ke Pantai Pangandaran Lewat Jalur Tikus
"Adanya pelonggaran ini, tentu akan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty mengatakan, untuk menyambut pariwisata dibuka kembali, pihaknya telah menyiapkan SDM dan pembangunan tempat-tempat wisata seperti di Pulau Penyengat, Kota Rebah, food court, hingga panggung seni.
"Tahun ini, kita siapkan SDM dan pembangunan fisik industri pariwisata, karena ketika wisatawan mulai datang kita sudah siap," ucapnya.
Dengan adanya PPKM, saat ini, Tanjungpinang masih mengandalkan wisatawan domestik, sehingga sektor ini pelan-pelan dapat mendongkrak kembali pendapatan daerah.
"Pergerakan wisata di Tanjungpinang sudah mulai tumbuh karena ditopang oleh wisatawan domestik, ditambah pusat-pusat kuliner," pungkasnya.
Baca Juga:Wabah Penyakit Akan Selalu Pukul Sektor Pariwisata, Ini Saran Epidemiolog