Berkat perjuangan Sultan pula, akhirnya Lingga dan Pulau Penyengat menjadi kota yang hebat. Lingga kemudian dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu dan Pulau Penyengat sebagai Pulau Indera Sakti.
Sultan Mahmud Riayat Syah wafat pada tanggal 12 Januari 1812. Pusara pahlawan nasional itu berada di Daik Lingga, Riau. Kini, namanya resmi menjadi nama pahlawan nasional sehingga jasa-jasanya akan dikenang sepanjang zaman.
Raja Haji Fisabilillah resmi menjadi pahlawan nasional melalui Keputusan Presiden RI No. 072/TK/1997 tanggal 11 Agustus 1997. Raja Haji Fisabilillah lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, 1725.
Baca Juga:Polisi Ungkap Bisnis Surat Antigen Palsu di Tanjungpinang, Begini Modusnya
Saudara muda dari Sultan Selangor pertama, Sultan Salehuddin dan paman sultan Selangor kedua, Sultan Ibrahim itu namanya diabadikan jadi nama Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah dan salah satu masjid yang ada di Selangor, Malaysia, yaitu kota Cyberjaya dinamakan Masjid Raja Haji Fisabililah
Raja Haji Fisabililah adalah Raja Yang Dipertuan Muda Riau-Lingga-Johor-Pahang IV. Ia terkenal dalam melawan pemerintahan Belanda dan berhasil membangun pulau Biram Dewa di sungai Riau Lama.
Keberaniannya membuat Raja Haji Fisabililah juga dijuluki sebagai Pangeran Sutawijaya Panembahan Senopati di Jambi. Ia gugur pada saat melakukan penyerangan pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang Melaka pada tahun 1784.
Jenazahnya dipindahkan dari makam di Melaka Malaysia ke Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau
oleh Raja Ja'afar putra mahkotanya saat ia menjabat Yang Dipertuan Muda.
3. Raja Ali Haji (RAH)
Baca Juga:Tanjungpinang Hampir Jadi Milik Singapura, Sejarah Panjang Kota Penting Kesultanan Johor
Raja Ali Haji (RAH) dijuluki sebagai Bapak Bahasa Indonesia berkat karya sastranya Gurindam Dua Belas. Beliau juga membuat sebuah pedoman yang menjadi standar bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia.