Politisi Demokrat Sindir Isu Presiden Tiga Periode, Jokpro: Direstui Tuhan

Bukannya serius nangani pandemi malah sibuk surpa surpey, tulis Panca.

M Nurhadi
Kamis, 05 Agustus 2021 | 14:04 WIB
Politisi Demokrat Sindir Isu Presiden Tiga Periode, Jokpro: Direstui Tuhan
Jokowi sebut ASN bukan pejabat seperti di zaman kolonial. (Tangkapan layar/Youtube Sekretariat Presiden)

SuaraBatam.id - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menyindir pihak yang dia sebut menginginkan Presiden Joko Widodo menjabat tiga periode. Ia menilai, selama dua periode Jokowi sudah gagal.

“Masih aja ada yang pengen 3 periode. Dua periode aja hancur lebur,” katanya melalui akun Twitter Panca66 dilansir pada Kamis (5/8/2021).

“Bukannya serius nangani pandemi malah sibuk surpa surpey,” tulisnya lagi.

Ia juga mengomentari adanya survei dari Indostrategic terkait wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca Juga:Pemerintah Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Jadi Merah Putih, Andi Arief: Maksudnya Apa?

Sekretaris Jenderal Komunitas Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono menyebut, dengan adanya survei yang sebagian besar menyetujui jabatan tiga periode itu, ia meyakini semakin banyak partai politik mendukung hal ini.

“Kita tahu di parlemen, PDIP merupakan partai besar dengan perolehan 128 (19,33 persen) kursi dan Golkar 85 (12,31 persen) kursi. Kalau digabungkan sudah 213 atau sekitar 37 persen,” kata Timothy beberapa saat lalu.

“Jokpro 2024 berharap insya Allah partai lainnya cepat atau lambat akan ikut bergabung,” lanjutnya.

Timothy juga menyoroti hasil survei Indostrategic bahwa 60,4 persen responden merasa puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.

Tidak hanya dari Indostrategic, Timothy juga menyinggung hasil survei SMRC pada Mei 2021 yang menyebut, 52,9 persen responden masih menginginkan Presiden Jokowi kembali menjabat.

Baca Juga:Luhut Dijuluki The King Of Angin Sorga, Demokrat; Janji-janji Terekam dalam Memori Publik

Ia lantas mengklaim, hal ini sebagai tanda alam dan Tuhan merestui upaya Jokpro 2024 mewujudkan ide atau gagasan mereka.

“Karena gagasan Jokpro 2024 berangkat dari sebuah kegelisahan akan potensi polarisasi ekstrem yang akan terjadi pada Pilpres 2024 mendatang,” ungkapnya.

Sehingga, Timothy meminta para elite politik untuk menangkap sinyal tersebut dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat, terutama basis konstituen partai pendukung gagasan Jokpro 2024.

Ia lantas juga mengimbau semua pihak untuk tidak menghalangi masyarakat dalam mendukung gagasan Jokpro 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini