SuaraBatam.id - Sebagian masyarakat di Tanjungpinang mengkritik penanganan wabah Covid-19 di Tanjungpinang yang dianggap tidak maksimal. Salah satunya tracing kasus Covid-19 yang buruk.
Untuk diketahui, cukup banyak warga Tanjungpinang yang positif COVID-19 merujuk pada pemeriksaan nakes rumah sakit di RSUP Kepri maupun tes mandiri di klinik. Tapi, ada cukup banyak pula warga yang mengaku sama sekali tidak diperhatikan dan tidak ada tracing terkait.
Tidak hanya warga, ada juga wartawan yang tertular COVID-19 ketika menjalankan tugas jurnalistik juga mengaku dibiarkan tanpa pengarahan ataupun tracing terkait.
"Kami berobat sendiri. Teman-teman yang kontak kami pun tes usap mandiri. Sepertinya 3T yang selalu dikampanyekan tidak dilaksanakan," kata salah seorang wartawan di Tanjungpinang bernama Albet.
Baca Juga:Lampung Catat Pasien COVID 19 Terbanyak Selama Pandemi
Seperti yang terjadi di kluster Covid-19 Perumahan Griya Senggarang. Setidaknya ada 32 orang di perumahan itu tertular COVID-19, namun masih ada di antara mereka bebas berkeliaran.
"Tidak ada penanganan khusus yang dilakukan pemerintah sehingga kami harus menyelamatkan diri dan keluarga kami sendiri agar tidak tertular COVID-19," kata Irul, melansir Antara.
Warga makin kecewa lantaran saat ini pasien Covid-19 terus bertambah, sementara RS tidak lagi mampu menampung pasien dengan alasan penuh. Akibatnya, mereka mau tidak mau harus isolasi mandiri dengan serba kekurangan fasilitas.
"Sejumlah anggota keluarga saya positif COVID-19, dan bergejala seperti sesak nafas dan diare. Kami minta agar dirawat, tetapi ditolak karena penuh," ucap Oksep, warga KM 9 Tanjungpinang.
Baca Juga:Penjelasan Soal Salat Idul Adha Boleh Dilakukan di Rumah Saja