Sebut Hari Besar Islam Selalu Terhalangi Covid-19, Yahya Waloni: PPKM Hanya Alat Politik

PPKM Jawa-Bali ini cuma senjata politik, kalau kita lihat dari analisis politik, penduduk terbesar Indonesia itu di Pulau Jawa. Dan umat Islam juga besar di Jawa, kata Yahya

M Nurhadi
Rabu, 14 Juli 2021 | 16:36 WIB
Sebut Hari Besar Islam Selalu Terhalangi Covid-19, Yahya Waloni: PPKM Hanya Alat Politik
Tangkapan layar Ustaz Yahya Waloni. [Youtube/Kanal Info at]

SuaraBatam.id - Penceramah Yahya Waloni kembali melontarkan komentar kontroversial. Kali ini terkait kebijakan pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

Ia menyebut, PPKM Darurat sangat mencederai umat Islam lantaran PPKM Darurat digelar saat Idul Adha.

“Kita semua tahu tanggal 20 Juli adalah pelaksanaan hari besar Islam, untuk peringati hari raya kurban Idul Adha,” kata Yahya Waloni.

Ia lantas berpendapat, setiap kali menjelang hari besar Islam, pemerintah selalu berdalih adanya larangan karena wabah Covid-19.

Baca Juga:Ini 3 Tersangka Kerusuhan Razia PPKM di Surabaya, Salah Satunya Warga Bangkalan

“Ini mengapa tiap pelaksanaaan besar Islam selalu dikopat-kopitkan,” lanjutnya, melansir Terkini.id --jaringan Suara.com.

Yahya Waloni kemudian menilai bahwa kebijakan tersebut hanya akal-akalan senjata politik saja.

“PPKM Jawa-Bali ini cuma senjata politik, kalau kita lihat dari analisis politik, penduduk terbesar Indonesia itu di Pulau Jawa. Dan umat Islam juga besar di Jawa,” terangnya

“Nah, jangan sampai mereka bisa mengukur kekuatan muslim di RI. Sebab kalau Pulau Jawa dan Bali sudah bisa dipetakan, maka Insya Allah akan mudah bagi mereka menguasai Indonesia,” sambung Yahya.

Tidak hanya itu, penceramah itu bahkan mengklaim, kebijakan ini merupakan strategi Komunis untuk mengukur persatuan dan kesatuan Umat Islam.

Baca Juga:Selama PPKM Darurat, Masih Banyak Warga Ogah Pakai Masker dan Jaga Jarak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini