Diresmikan Menteri Airlangga, KEK BAT dan Nongsa Mampu Serap 26.476 Tenaga Kerja Baru

Kedua kawasan telah dikembangkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone yang telah mampu menarik investasi, baik asing maupun dalam negeri.

M Nurhadi
Sabtu, 12 Juni 2021 | 15:09 WIB
Diresmikan Menteri Airlangga, KEK BAT dan Nongsa Mampu Serap 26.476 Tenaga Kerja Baru
Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto saat Menyerahkan PP nomor 68 Kepada CEO NDP Batam, Chris Wiluan pada Sabtu (12/6/2021) [Suarabatam.id/Nando]

SuaraBatam.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto resmi menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) kepada dua Kawasan yang baru saja diresmikan menjadi Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau.

Adapun dua kawasan yang dimaksud adalah PP Nomor 67 Tahun 2021 tentang KEK Batam Aero Technic (BAT) dan PP Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa. 

Menteri Perekonomian RI sekaligus Ketua Dewan Kawasan Batam, Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja nya ke Batam, Sabtu (12/6/2021) mengatakan penetapan kedua KEK tersebut sangat strategis dalam mendukung pengembangan Kawasan Batam, Bintan dan Karimun.

Saat ini kedua kawasan telah dikembangkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone yang telah mampu menarik investasi, baik asing maupun dalam negeri.

Baca Juga:Laman PPDB Online Batam Mendadak Susah Diakses, Dinas Pendidikan Bereaksi

"KEK Batam Aero Technic seluas 30 ha, memiliki target investasi sebesar Rp7,2 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan 9.976 tenaga kerja," terangnya.

Sesuai PP Penetapannya, KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan industri berbasis MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat.

Pengembangan KEK Batam Aero Technic bersifat Brown Field Project, berbeda dengan KEK lainnya yang berlokasi di luar KPBPB Batam yang sifatnya Green Field Project. 

Disebut Brown Field Project karena sebelum ditetapkan menjadi KEK, kawasan tersebut telah dibangun berbagai fasilitas, di antaranya untuk area hanggar maintenance, hanggar painting, hanggar cleaning, apron, taxiway, dsb untuk tahap 1 dan 2 seluas 6 Ha. 

Kedepan, setelah menjadi KEK akan dikembangkan beberapa hanggar maintenance baru, component shop, serta workshop untuk tools & equipment.

Baca Juga:Kawanan Jambret Sadis Kerap Beraksi di Kuburan Kota Batam Berhasil Diringkus

Airlangga berharap KEK Batam Aero Technic dapat menjadi showcase utama perekonomian Indonesia dan membuat Indonesia setara dengan negara maju modern dan sejahtera. Serta dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan dan menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai dengan target yang telah ditetapkan bahkan bisa lebih cepat. 

Diharapkan investasi yang dihadirkan adalah investasi yang dapat berkontribusi optimal dalam pengembangan industri dirgantara nasional, serta untuk peningkatan perekonomian wilayah dan nasional. 

“KEK BAT perlu segera memperluas pasar, tidak hanya untuk pasar maskapai Lion Group, tapi untuk menarik pasar maskapai nasional dan international lainnya dan dapat sukses dan berhasil serta menjadi success story untuk pengembangan KEK berbasis MRO di Indonesia,” paparnya.

Sedangkan KEK Nongsa seluas 166.45 ha, memiliki target investasi sebesar Rp16 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan 16.500 tenaga kerja. KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan berbasis IT- digital dan pariwisata.

Seperti KEK BAT, pengembangan KEK Nongsa atau Nongsa Digital Park (NDP) juga bersifat Brown Field Project, berbeda dengan KEK lainnya yang berlokasi di luar KPBPB Batam yang sifatnya Green Field Project. 

Disebut Brown Field Project karena sebelum ditetapkan menjadi KEK telah dibangun berbagai akomodasi dan atraksi pariwisata bertaraf internasional, serta sudah terbangun infrastruktur pendukungnya, seperti Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina, Nongsa Terminal Bahari, Nongsa Village, dan Infinite Framerwork Studio.

“Fasilitas Investasi KEK eks KPBPB, seperti KEK Nongsa ini, berbeda dengan fasilitas investasi di KEK lain di luar KPBPB Batam ini. Fasilitas KEK di sini kami sebut Fasilitas FTZ plus karena tidak serta merta hilang fasilias FTZ-nya,” tuturnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini