Sosok Wajah Sang Sultan Batam Yang Kini Bisa Dinikmati oleh Masyarakat

Lelaki yang lebih dikenal oleh sejarawan sebagai Raja Ali Haji, merupakan Sultan dari Kesultanan Lingga

Reky Kalumata
Sabtu, 15 Mei 2021 | 20:50 WIB
Sosok Wajah Sang Sultan Batam Yang Kini Bisa Dinikmati oleh Masyarakat
Sketsa potret Raja Ali Haji di Museum Batam Raja Ali Haji, Batam. (Foto: media center batam)

SuaraBatam.id - Hari Jadi Kota Batam, Kepulauan Riau yang selalu diperingati setiap tanggal 18 Desember setiap tahunnya, ternyata bertepatan dengan awal dilantiknya Raja Isa Bin Ali atau Nong Isa.

Lelaki yang lebih dikenal oleh sejarawan sebagai Raja Ali Haji, merupakan Sultan dari Kesultanan Lingga yang diberi mandat oleh Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah, untuk mengembangkan wilayah Nongsa dan sekitarnya pada 18 Desember 1829.

Momen itu pula yang menjadi tonggak lahirnya Kota Batam dan diperingati tiap tahun hingga saat ini.

Walau demikian, ternyata sosok sang Sultan ini sendiri kurang banyak diketahui oleh masyarakat Kota Batam, terlebih sejarah ini sendiri juga sangat sedikit mendapat tempat dalam kurikulum sejarah daerah bagi siswa dan siswi di Kota Batam.

Baca Juga:Tips Berbelanja di Batam, Bedakan Barang Asli Atau KW

Hal ini kemudian menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, yang kini mengelola satu-satunya Museum yang terletak di Dataran Engku Putri Batam Center yang juga diberi nama Museum Batam Raja Ali Haji.

"Beruntungnya, di Hari Jadi Batam ke 191 tahun lalu. Kita bisa melihat seperti apa sosok Raja Ali Haji, setelah proses panjang akhirnya kita bisa menggambar sketsa beliau dan dipajang di aula utama," papar Kadisbupar Batam, Ardiwinata Sabtu (15/5/2021).

Selain penamaan berbagai lokasi dan museum ini sendiri, Ardi panggilan nya mengaku sangat terbantu dalam terwujudnya sketsa Raja Isa Bin Ali tersebut.

Mengenai proses ini sendiri, Ardi bahkan menuturkan bahwa hal ini sebenarnya telah dimulai jauh sebelum kepemimpinan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Namun selalu terkendala oleh referensi sejarah, dan bahkan referensi dari keturunannya yang masih ada hingga saat ini.

Baca Juga:Pegiat Media Sosial Batam Covid-19, Dapat Doa dari Anak Korban Terorisme

"Kita akui, referensi kita untuk merealisasikan sketsa ini juga sangat terbatas. Jadi kita selalu berkomunikasi dengan pihak keluarga, saat kita sudah punya referensi, dan akan mencoba menggambar sketsa beliau," paparnya.

Selama perjalanan nya, Disbudpar Kota Batam kemudian menggandeng seniman lukis, Marani dalam merealisasikan lukisan potret tersebut.

Pelukisan sketsa potret Raja Ali Haji bahkan harus mengalami revisi hingga 40 kali, yang membuat Disbudpar Kota Batam dan sang seniman terus mencari referensi lebih, dengan selalu mewancara pihak keluarga kurang lebih selama satu tahun.

"Kami tidak mau nanti hasil karya ini menyesatkan sejarah. Kita ingin hal ini memang sesuai dengan pengambaran dari keluarga. Agar masyarakat Batam dapat mengenal siapa Sultan pertama di Batam ini," ungkapnya.

Setelah mengalami proses panjang, akhirnya sketsa potret Raja Ali Haji dapat diselesaikan pada awal Desember 2020 lalu.

Adapun, sketsa itu dilukis berdasarkan penggambaran dari Raja Badrillah, salah satu keturunan ke-7 dari Nong Isa.

“Itu dari mimpi dia (keturunan) yang bertemu dengan Raja Isa. Bahkan ada yang membuat gambar berkali-kali sampai melukis,” katanya.

Sketsa itu, sambung dia, dilukis berdasarkan penggambaran saat Nong Isa masih muda dan belum mendapat penabalan atau surat kuasa untuk memerintah wilayah Nongsa.

“Kita berusaha melengkapi agar ke depan khazanah semakin banyak, sehingga informasi tentang Batam dan Kepri terdokumentasi secara baik di museum ini,” terangnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini