SuaraBatam.id - Seroang perempuan bernama Irni mengaku mendapatkan perlakuan kasar dari keluarga Desiree Tarigan dan Bams saat bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Bahkan, ia tidak diperbolehkan keluar kamar dan diancam dilaporkan polisi.
Irni mengatakan, ponsel miliknya juga disita hingga ia menerima kekerasan verbal sembari dituding mendapatkan bayaran untuk menjadi mata-mata.
“Pada saat itu, handphone saya disita sama orang itu. Udah gitu, saya dicaci maki sama orang tersebut. sampai aku dituding merusak rumah tangganya, dituding menerima bayaran dari orang-orang untuk mematai. Itu semua tidak benar,” kata dia.
Lebih jauh, dia bahkan diawasi dua orang berinisial N dan S agar tidak keluar dari rumah. Tidak hanya itu, Irni juga mengatakan, ia harus izin saat hendak menggunakan toilet.
Baca Juga:4 Fakta Calvino Samudra, Sosok yang Disebut Selingkuhan Desiree Tarigan
“Handphone saya disita dua hari sama orang-orang di rumah sana. Saya dicaci maki terus. Pada saat itu tanggal 24 Februari, saya tidak diperbolehkan keluar dari rumah, saya di dalam kamar pun diawasi terus sama dua orang. Mau masuk kamar mandi pun saya harus minta izin sama dua orang itu. Sampai handphone saya pun dikloning sama mereka,” ujarnya dilansir Hops (jaringan Suara.com) dari kanal YouTube KH Infotainment pada Kamis (8/4/2021).
Irni mengaku, saat dicaci maki, matanya dianiaya. Ia juga menambahkan pelaku berinisial B dan D yang juga mengumpat padanya dan mengancamnya masuk penjara.
“Tanggal 24 itu saya masih diawasin terus sama yang N ini sama yang S ini. Tanggal 25 pagi, saya dikatain binatang sama orang yang D. Terus saya diancam mau dibawa ke penjara sama yang D,” ungkapnya.
Setelah bekerja selama kurang lebih tiga tahun, Irni lantas memutuskan untuk tidaklagi bekerja di rumah Desiree dan Bams. Meski menerima gaji, ia menyebut gajinya tidak penuh.
Baca Juga:Dituding Selingkuh, Desiree Tarigan: Sudah Lama Menopause