SuaraBatam.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan mengklaim sekolah tatap muka yang mulai diberlakukan di sana, tidaklah menimbulkan klaster Covid-19.
"Hingga saat ini tidak ada klaster sekolah. Dan mudah-mudahan ini tidak terjadi, makanya kita terapkan protokol kesehatan sesuai standar kesehatan," kata Kepala Disdik Bintan, Thamsir dikutip dari BantenNews --jaringan Suara.com, Kamis (11/3/2021).
Thamsir menuturkan bahwa pihaknya telah tiga kelompok sekolah dalam mengambil kebijakan tatap muka tersebut.
"Mulai dari sekolah skala besar dengan jumlah siswa lebih 500 orang, skala sedang 50-500 orang, skala kecil di bawah 50 orang," sebutnya.
Baca Juga:Penipuan Pembagian Donasi Lewat WhatsApp, Catut Nama Wakil Bupati Bintan
Sebanyak 50 pelajar di sekolah berskala besar setiap hari secara bergiliran masuk ke kelas dengan menaati protokol kesehatan, kata Thamsir.
Sementara untuk sekolah berskala sedang hanya diperbolehkan melakukan proses pembelajaran tatap muka terhadap 30 pelajar setiap hari secara bergantian.
"Di sekolah berskala kecil diberlakukan setiap dua hari sekali seluruh siswa masuk ke dalam kelas dengan menaati protokol kesehatan," jelasnya.
Penerapan protokol kesehatan di tengah sekolah tatap muka sebelumnya juga dipantau langsung Bupati Bintan, Apri Sujadi dan jajarannya.
"Hari ini kita melihat langsung bagaimana penerapan belajar tatap muka bagi siswa disaat pandemi Covid-19," ujarnya usai meninjau sekolah SMPN 1 Kecamatan Bintan Timur, Kijang, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga:Wacana Sekolah Tatap Muka se-Tangerang Raya, Gubenur Banten: Boleh, Asal...
"[Hal itu] sebagai peninjauan langsung untuk memastikan keamanan siswa dan guru dalam mematuhi aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan," tambahnya.