Daftar Penerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Salah Satunya Ojek Online

Total vaksin COVID-19 AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis vaksin.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 09 Maret 2021 | 14:44 WIB
Daftar Penerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Salah Satunya Ojek Online
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]

SuaraBatam.id - Daftar penerima vaksin COVID-19 AstraZeneca. Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah tiba di Indonesia.

Total vaksin COVID-19 AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis vaksin.

"Hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Vaksin Corona AstraZeneca ini akan dialokasikan bagi mereka yang masuk dalam tahap vaksinasi kedua. Tahap kedua vaksinasi Covid-19 akan menyasar para lansia dan petugas layanan publik.

Baca Juga:CDC: Orang Sudah Divaksin Covid-19 Lengkap Boleh Kumpul Tak Pakai Masker

Termasuk di dalamnya para pedagang pasar, ojek online, serta para guru dan tenaga pendidik.

"Iya AstraZeneca 1,1 juta untuk vaksinasi tahap kedua," beber juru bicara vaksinasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, Senin (8/3/2021) kemarin.

Tahap kedua vaksinasi Covid-19 akan menyasar para lansia dan petugas layanan publik.

Termasuk di dalamnya para pedagang pasar, ojek online, serta para guru dan tenaga pendidik.

Perlu diketahui, vaksin Corona AstraZeneca ini sebelumnya sudah masuk dalam daftar penggunaan izin darurat (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga:Giliran Guru Disuntik Vaksin COVID-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti

Adapun hasil analisis interim uji vaksin berteknologi adenovirus ini di sejumlah negara dengan varian baru Corona seperti Afrika Selatan, Brasil hingga Inggris sebesar 70,4 persen.

dr Nadia juga menyebut vaksin Corona AstraZeneca sudah terbukti aman untuk lansia. Hal ini bisa mengurangi angka kematian karena Corona yang cukup tinggi di usia lanjut.

"Vaksin Corona AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi," kata dr Nadia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini