Gelombang Tinggi Dampak Cuaca Ekstrem, Nelayan di Natuna Alih Profesi

"Ya, selama ini saya mancing ikan, sejak musim utara tiba, saya cari kepiting bakau, dan alhamdulillah cukup untuk makan," ujar Muhadi.

M Nurhadi
Sabtu, 12 Desember 2020 | 10:00 WIB
Gelombang Tinggi Dampak Cuaca Ekstrem, Nelayan di Natuna Alih Profesi
Ilustrasi perahu nelayan. (Pixabay)

SuaraBatam.id - Cuaca ekstrem yang terus melanda di Kabupaten Natuna menyebabkan sejumlah nelayan berganti profesi lantaran tingginya gelombang laut ditambah angin kencang yang terjadi beberapa hari belakangan.

Salah seorang nelayan asal Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Yunda mengatakan, ia sudah beralih profesi jadi kuli bangunan selama sebulan belakangan.

"Nelayan mendapatkan imbauan dari BMKG, untuk sementara waktu menunda kegiatan melaut karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Sebagian dari kami memilih beralih profesi sementara karena untuk memenuhi kebutuhan hidup, kami harus tetap bekerja apa pun itu,” kata dia, Jumat (11/12/2020).

Hal serupa juga disampaikan salah seorang nelayan asal Singgang Bulan, Kecamatan Bunguran Selatan, Muhadi. Sebelumnya, ia biasa bekerja sebagai nelayan pesisir.

Baca Juga:Cuaca Esktrem, Pendakian Gunung Gede Ditutup

Namun, semenjak musim utara tiba, ia banting stir jadi pencari kepiting bakau.

"Ya, selama ini saya mancing ikan, sejak musim utara tiba, saya cari kepiting bakau, dan alhamdulillah cukup untuk makan," ujar Muhadi, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini