Indonesia Siap-siap uji Klinis Vaksin Corona Genexine Korea

Uji klinis itu akan dilakukan tahun ini.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 22 September 2020 | 13:38 WIB
Indonesia Siap-siap uji Klinis Vaksin Corona Genexine Korea
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Antara)

SuaraBatam.id - Pemerintah Indonesia siap-siap menggelar uji klinis tahap II vaksin virus corona buatan Genexine Inc. Genexine adalah perusahaan farmasi asal Korea Selatan.

Uji klinis itu akan dilakukan tahun ini.

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

"Uji klinis II akan dimulai Oktober di Indonesia," kata Retno saat menyampaikan paparan pada Rapat Kerja Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan menteri luar negeri.

Baca Juga:Segera Rilis Album RESONANCE, NCT Comeback dengan 23 Member

Pengembangan vaksin buatan Genexine telah mendekati akhir uji klinis tahap I yang berlangsung di Korea Selatan.

Puskesmas lokasi uji klinis Vaksin Corona Sinovac di Bandung. (Suara.com/Cesar)
Puskesmas lokasi uji klinis Vaksin Corona Sinovac di Bandung. (Suara.com/Cesar)

Genexine mengembangkan calon vaksin COVID-19 yang disebut dengan GX 19 dan untuk uji klinis di Indonesia perusahaan itu menggandeng PT Kalbe Farma Tbk.

Dua perusahaan itu pada 2017 telah membangun kerja sama pendirian perusahaan gabungan PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), yang salah satu misinya mengembangkan obat-obatan dan vaksin.

GX 19 merupakan calon vaksin COVID-19 yang dibuat oleh konsorsium sejumlah perusahaan, di antaranya Genexine sebagai koordinator, Binex, International Vaccine Institute (IVI), GenNbio, KAIST, dan POSTECH. Calon vaksin itu menggunakan material DNA yang bertujuan menciptakan antigen dalam sistem kekebalan tubuh.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea Selatan (MFDS) pada Juni 2020 menyetujui uji klinis tahap I GX 19.

Baca Juga:Di Tengah Pandemi Covid-19, Korea Selatan Tetap Gelar Sirkus Tahunan

Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]
Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]

Tidak hanya dengan Genexine, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan G42 Healthcare Holding, perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab (UAE). G42 berkomitmen mengamankan 10 juta dosis calon vaksin COVID-19 untuk Indonesia pada tahun ini.

Dalam rapat kerja, Retno menyebutkan pemerintah telah mengamankan 20-30 juta dosis calon vaksin COVID-19 pada 2020 dan 290-340 juta dosis vaksin pada 2021.

Selain Genexine, G42, Sinovac dan Sinopharm, Retno menyebut Indonesia masih menjajaki peluang kerja sama pengadaan calon vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Imperial College London.

Walaupun demikian, Retno tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataan itu.

Berbagai kerja sama bilateral yang diupayakan Kementerian Luar Negeri itu merupakan penerapan strategi jangka pendek demi mendapatkan vaksin COVID-19 dengan cepat, aman, dan terjangkau, kata Menlu Retno.

"Terkait strategi, pendekatan yang dijalankan Pemerintah Indonesia dalam memperoleh vaksin terdapat dua pendekatan. Yang pertama, pendekatan jangka pendek, berarti akses cepat waktu terhadap vaksin yang aman dengan harga terjangkau dan pendekatan ini memerlukan kerja sama dengan pihak luar baik secara bilateral maupun multilateral," terang Retno ke para anggota Komisi I DPR RI.

WHO menyebut vaksin covid 19 masih belum tersedia luas pada pertengahan tahun 2021.
WHO menyebut vaksin covid 19 masih belum tersedia luas pada pertengahan tahun 2021.

“Yang kedua adalah pendekatan jangka panjang, yaitu pengembangan vaksin nasional, vaksin Merah Putih yang kita harapkan akan menjadi penopang utama proses kemandirian vaksin COVID-19 di Indonesia,” kata Retno.

Terkait dua pendekatan itu, Retno menjelaskan Kementerian Luar Negeri fokus menjalankan strategi jangka pendek mengingat situasi darurat selama pandemi membutuhkan tindakan cepat.

“Oleh karena itu para diplomat kita baik yang ada di Jakarta maupun di berbagai negara bekerja siang malam untuk dapat mengamankan beberapa komitmen vaksin untuk masyarakat Indonesia,” tambah dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini