SuaraBatam.id - Syekh Ali Jaber mengungkap sosok penusuknya, Alpin Adrian (24) sebagai orang terlatih. Bahkan Alpin Adrian juga dinilai berani menyerang Syekh Ali Jaber di hadapan orang banyak.
Makanya, Syekh Ali Jaber tak terima penusuknya dianggap gila oleh kepolisian. Syekh Ali Jaber menjelaskan saat berhadapan langsung dengan pelaku yang bersangkutan mencoba menusuknya di bagian vital.
Namun karena ada sedikit gerakan darinya pisau tersebut menuju ke lengan atas kanannya atau bahu.
"Melihat itu mohon maaf ini bukan seperti orang gila dia sangat berani bahkan terlatih," paparnya saat menggelar jumpa pers di Lampung, Senin siang.
Baca Juga:Syekh Ali Jaber: Kok Kalau Ulama Diserang, Pelakunya Disebut Gila?
Syekh Ali Jaber mengatakan karena Alpin Adrian ini terlatih pasti ada dalang atau orang di belakangnya yang menyuruh Wallahuallam Bisawab (hanya Allah Yang Maha Tahu).
"Saya harap hukum dapat berjalan dan serta aparat keamanan dapat berlaku amanah, dan jujur karena kepercayaan kami kepada mereka sangat besar," kata dia.
Semua ini dilakukan bukan demi kepentingan pribadinya.
Tapi untuk para ulama agar ke depan mereka tidak menjadi sasaran orang yang ingin menghabiskan Agama Islam dengan mengincar para kiyai.
Mendalami
Baca Juga:Set...Set Syekh Ali Jaber Tangkis Pisau Penusuk Pakai Gerakan Memutar
Wakapolri Komjen Gator Eddy Pramono mengatakan polisi masih mendalami terkait pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, Alpin Andria (24) yang disebut mengalami gangguan jiwa.
Hal itu ia katakan menjawab pertanyaan benar tidaknya Alpin Andria mengidap gangguan jiwa.
"Masih didalami, masih didalami semua, masih didalami ya," kata Gatot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2020).
Namun Gatot tidak mau membeberkan lebih lanjut terkait penanganan kasus Syekh Ali Jaber yang ia sebut masih dalam tahap penyelidikan.
"Masih didalami semua. Nanti pak Kadivhumas yang menjelaskan," ujar Gatot.
Diketahui, Alpin Andria (24) pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber disebut-sebut mengidap gangguan kejiwaan. Pria tersebut bahkan disebut telah mengalami gangguan kejiwaan sejak empat tahun silam.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, berdasar keterangan dari orang tua pelaku menyebutkan bahwa anaknya itu mengidap gangguan kejiwaan sejak tahun 2016 silam.
"Info dari orang tuanya yang mengatakan bahwa yang bersangkutan stres dan alami gangguan kejiwaan sejak 2016, tapi kami akan dalami lebih lanjut," kata Budi.
Menurut Budi, kekinian pihaknya telah berkoordinasi dengan Biddokkes Polda Lampung untuk segera memeriksa kejiwaan pelaku. Sebab, hingga kini belum dapat dipastikan apakah benar pelaku mengidap gangguan kejiwaan atau tidak.
"Belum bisa dipastikan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kita sudah koordinasi dengan Biddokkes Polda untuk cek kondisi kejiwaan yang bersangkutan," ujar Budi.
Adapun Budi memastikan jika pihaknya akan tetap memproses hukum pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber tersebut.
"Yang pasti kami tetap akan proses sesuai prosedur undang-undang yang berlaku," katanya menambahkan.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan TVOne, Syekh Ali Jaber mengaku sempat kaget dan tak menyangka pelaku sampai berani menusuknya saat ia berceramah di depan orang banyak.
Bahkan melihat fisik pelaku yang kurus dan masih sangat muda, ia sampai curiga pelaku ada dorongan atau disuruh untuk melakukan penusukan.
Meski mengalami luka di bagian lengan kanan atas dan harus mendapat 10 jahitan. Syekh Ali Jaber tetap memaafkan pelaku yang tega menusuk dirinya. (Antara)