Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 12 Maret 2025 | 11:42 WIB
Pembangunan rumah warga terdampak proyek Rempang Eco City di Batam tetap berlanjut [Foto: dok.BP Batam]

Dalam jangka panjang, potensi investasi dapat meningkat hingga sekitar Rp381 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 186 ribu orang serta pengurangan emisi karbon sebesar 3,4 juta ton per tahun.

Ia berharap pengembangan PSN ini mampu menggerakkan perekonomian Batam sehingga dapat melampaui Singapura, yang merupakan negara tetangga terdekat, saat Indonesia memasuki era emas pada tahun 2045.

“Batam memiliki potensi besar untuk berkembang, bahkan melampaui Singapura,” tutur Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, berharap Kementrans dapat membantu membangun 600 unit rumah tambahan, melengkapi 350 unit yang telah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk masyarakat terdampak pengembangan PSN tersebut.

Baca Juga: Polda Kepri Tangkap Briptu SS: Anggota Polresta Tanjungpinang Terlibat Kasus Narkoba di Batam

“Kami berharap Kementerian Transmigrasi dapat membantu membangun rumah bagi warga lokal Rempang yang belum terpenuhi, serta menyediakan dermaga,” ujarnya.

Pembangunan Rumah Warga Terdampak Berlanjut

Disamping itu, BP Batam melalui Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menegaskan bahwa pembangunan rumah warga terdampak PSN di Rempang akan terus berlanjut.

“Apabila pembangunan rumah tahap kedua beserta fasilitas pendukung lainnya rampung, kami optimis ini akan mengubah pandangan masyarakat menjadi lebih positif terhadap rencana investasi di kampung mereka,” ujarnya, dikutip dari Batamnews.

Selain Pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco-City, pemerintah juga menetapkan sejumlah proyek strategis lainnya, antara lain Pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Pelabuhan Kabil, Pembangunan Jalan Lingkar Luar Tanjungpinggir - Jodoh, serta Pengembangan Kawasan Terpadu Galang Maritime City.

Baca Juga: Hendak ke Kantor, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk Tak Jauh dari Rumahnya

Proyek strategis lainnya mencakup Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic, KEK Nongsa, KEK Sekupang, dan KEK Tanjungsauh; Pengembangan SPAM Regional Batam; Pengembangan Batam Urban dan Industrial Sewerage System Development Project; serta Perencanaan, Persiapan, dan Pembangunan LRT Batam Trase Bandara Hang Nadim-Batam Center-Batu Ampar dan BRT Trans Batam Trase Batam Center-Tanjung Uncang yang terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD).

Load More