SuaraBatam.id - Kehidupan ratusan Bajau Laut, komunitas nomaden laut di Sabah, Malaysia, terancam setelah mereka diusir dari rumah-rumah mereka dalam operasi penggusuran yang dilakukan oleh pihak berwenang.
Bajau Laut, atau dikenal sebagai "Gipsi Laut" atau "Nomaden Laut", adalah suku asli yang mendiami wilayah Asia Tenggara.
Melansir Asiaone, penggusuran ini diklaim pemerintah setempat atas nama keamanan dan penegakan hukum, telah menuai kecaman dari berbagai pihak dan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan komunitas yang terpinggirkan ini.
Lebih dari 500 orang Bajau Laut kehilangan tempat tinggal mereka setelah rumah-rumah mereka dibakar atau dibongkar oleh aparat penegak hukum.
Mereka dipaksa untuk meninggalkan wilayah pesisir Sabah, tempat mereka telah tinggal selama berabad-abad, tanpa kejelasan tentang ke mana mereka akan pergi selanjutnya.
Penggusuran ini menandai babak baru dalam perjuangan panjang Bajau Laut untuk mendapatkan pengakuan dan hak asasi manusia.
Banyak dari mereka tidak memiliki dokumen resmi dan dianggap sebagai imigran ilegal oleh pemerintah Malaysia, membuat mereka rentan terhadap diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kehilangan tempat tinggal ini semakin memperparah kondisi sulit yang dihadapi Bajau Laut. Mereka kini harus mencari tempat tinggal baru, akses ke kebutuhan dasar seperti makanan dan air, dan masa depan yang tidak pasti.
Aktivis hak asasi manusia mengecam penggusuran ini sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Mereka mendesak pemerintah Malaysia untuk menghentikan penggusuran dan mencari solusi yang lebih permanen dan berpihak pada kemanusiaan untuk Bajau Laut.
Baca Juga: Viral! Detik-detik Pria Sok Jagoan Babak Belur Dihajar Pemilik Toko, Ternyata Mantan Atlet Taekwondo
Berita Terkait
-
Jadwal Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025, Misi Pertahankan Medali Emas
-
Indonesia Sukses Raih Emas di Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2025
-
Kecewa Imbas Gagal, Malaysia Justru akan Lebih Sakit Jika Berhasil Lolos ke AFC U-17! Kok Bisa?
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
Piala Asia U-17: Malaysia Gagal Lolos, AFC Harusnya Malu Berat karena Hal Ini!
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam