Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 03 Juni 2024 | 11:12 WIB
Ilustrasi Ikan kakap (Pxhere.com)

SuaraBatam.id - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi pemasok ikan segar ke Singapura dan Malaysia. Sekitar 10-15 ton ikan segar diangkut dari Kepri setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasar di dua negara tersebut. Hasilnya, devisa negara pun melonjak hingga Rp300 juta hingga Rp700 juta per hari.

"Nilai ekonomis ekspor ikan segar dari Kepri ke negara tetangga mencapai Rp300 juta sampai Rp700 juta per hari," kata Kepala BP2MHKP Tanjungpinang Felix L Tobing di Tanjungpinang, dilansir dari Antara, 3 Juni 2024.

"Kakap dan kerapu" menjadi primadona ekspor, diiringi dengan ikan napoleon yang diterbangkan langsung ke Hong Kong dari Natuna dan Anambas.

Tak heran, nilai ekonomis ekspor napoleon mencapai Rp900 juta hingga Rp1,5 miliar per sekali ekspor. Namun, di balik kesuksesan ini, tersimpan kendala logistik yang menghambat kelancaran ekspor.

Baca Juga: Warga Singapura Keluhkan Kenaikan Harga Tiket Feri ke Batam, Apa Kabar Penyelidikan KPPU Soal Dugaan Kartel?

Ikan dari Natuna harus melalui perjalanan panjang ke Muara Baru Jakarta untuk dikemas ulang sebelum diterbangkan ke negara tujuan. Melihat potensi besar ini, BP2MHKP dan instansi terkait terus bahu-membahu mencari solusi untuk memperlancar ekspor.

"Tak ada yang direct atau langsung dari sini ke luar negeri, tapi harus melalui Jakarta dulu," ungkap Felix.

Targetnya, produk perikanan Kepri tak hanya menembus Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, tapi juga Australia dan Amerika. Harapannya, kelancaran ekspor ini dapat mendongkrak ekonomi nasional, memberdayakan nelayan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.

Kepri, dengan 96% wilayahnya yang dikelilingi lautan, menyimpan potensi ikan melimpah. Tak heran, provinsi ini menjadi lumbung penghasil ikan yang tak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga diekspor ke luar negeri.

Baca Juga: Singapura Segera Bangun Arena Konser Terbesar Lengkap dengan Kasino, Pengembangnya Las Vegas Sands

Load More