Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 16 April 2024 | 16:19 WIB
Aktivis bentangkan spanduk serukan penghentian kerja sama Singapura-Israel [tangkapanlayar]

SuaraBatam.id - Spanduk besar menentang hubungan Singapura-Israel di OCBC Skyway terpajang di Gardens by the Bay pada 15 April lalu. Spanduk tersebut diduga dibentangkan oleh tiga aktivitis dan berhasil menarik perhatian publik di negara tersebut.

Para aktivis itu menyerukan Pemerintah Singapura agar menghentikan hubungan perdagangan senjata dengan Israel. Tindakan ini berhasil memicu diskusi yang berapi-api di media sosial.

Ada yang mengapresiasi semangat mereka, sementara yang lain merasa skeptis. Beberapa pengguna media sosial menyatakan dukungan dan mengagumi keberanian para aktivis. Ada juga yang mempertanyakan legalitas tindakan tersebut.

Baca juga:

Pemuda Batam Tikam Teman Sendiri karena Cemburu Baca Chat-an dengan Pacarnya

Masyarakat Mengeluh, Tarif Parkir di Pelabuhan Punggur dan Sekupang Naik: Bayar Berapa?

Foto spanduk ini kemudian menjadi populer di Facebook Wake Up, Singapura pada hari yang sama.

Selain itu, sebuah petisi di Change.org yang dibuat oleh 'Singapura untuk Palestina' telah mengumpulkan lebih dari 1.000 tanda tangan.

Petisi berisi mengakui kontribusi Singapura dalam mendukung Palestina melalui donasi dan seruan untuk gencatan senjata, namun juga menyoroti tindakan yang dianggap mendukung genosida, seperti pembelian senjata dari Israel, kerjasama bisnis antara perusahaan Israel dan Singapura, serta promosi senjata Israel di negara tersebut.

Petisi itu mendesak pemerintah untuk mengakhiri perdagangan senjata dengan Israel.

Melansir Musharenews, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menyatakan pada 29 Februari selama Debat Komite Pasokan bahwa memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel tidak akan membawa hasil yang konstruktif, meski ia mengakui bahwa tindakan militer Israel telah berlebihan.

Load More