SuaraBatam.id - Harga tiket kapal feri Batam-Singapura yang meroket sejak Agustus 2022 menjadi sorotan. Kenaikan harga dari Rp380 ribu menjadi Rp900 ribu per orang pulang-pergi (PP) ini dinilai memberatkan masyarakat dan sektor wisata.
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kepri dan pelaku pariwisata mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera turun tangan. Mereka meminta Kemenhub mengevaluasi dan menurunkan tarif yang dianggap terlalu tinggi tersebut.
"Tarif saat ini sangat memberatkan masyarakat dan berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam dan Kepri pada umumnya," ujarnya, Ketua MTI Kepri Syaiful dilansir dari Antara, 28 Maret 2024.
Kenaikan tarif saat itu didasarkan pada naiknya harga BBM dan menurunnya jumlah penumpang kapal hingga 50 persen akibat pandemi COVID-19.
Namun, menurutnya saat ini kondisi sudah jauh berbeda. Pandemi mereda dan mobilitas masyarakat kembali normal, dengan demikian seharusnya tarif kapal juga diturunkan.
Baca juga:
Bandara Sultan Thaha Jambi Buka Rute Penerbangan Baru ke Batam
Anak di Bawah Umur 14 Tahun Kini Dilarang Menggunakan Media Sosial di Florida
Sebagai perbandingan, tarif kapal feri Batam-Malaysia yang memiliki jarak tempuh lebih jauh (90 menit) hanya sekitar Rp540 ribu pulang-pergi (PP).
Hal ini memunculkan dugaan adanya permainan kartel di antara operator kapal sehingga enggan menurunkan tarif meski pandemi sudah usai.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad pun angkat bicara. Ia berencana memanggil operator kapal untuk dimintai keterangan terkait alasan kenaikan tarif. Jika tidak ada alasan yang kuat dan logis, operator akan diminta untuk menurunkan tarif demi kepentingan masyarakat dan pariwisata Kepri.
"Tarif tiket kapal yang mahal dapat mengurangi intensitas kunjungan wisman ke Kepri, khususnya dari Singapura," ujar Ansar, dilansir dari Antara.
Masyarakat sudah lama memprotes kenaikan tarif ini, namun belum mendapat tanggapan yang positif. Tidak hanya MTI, pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Dinas Pariwisata, bahkan DPRD Batam hingga DPRD Provinsi Kepri pun turut mendesak agar tarif segera diturunkan.
Sebagai solusi, MTI Kepri mengusulkan penambahan armada kapal Batam-Singapura untuk perusahaan nasional. Dengan adanya persaingan sehat, diharapkan tarif kapal dapat stabil dan tidak kemahalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam