SuaraBatam.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Kuala Lumpur tengah memantau situasi terkait penangkapan 130 WNI dalam operasi gabungan penyerbuan Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Shah Alam, Malaysia pada 18 Februari.
“Sekitar 130 WNI ditangkap oleh Imigrasi Malaysia dalam operasi gabungan penyerbuan Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di Shah Alam, pada 18 Februari pagi,” kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal melalui pesan singkat, dilansir dari antara, Senin.
Meskipun belum menerima notifikasi resmi, KBRI Kuala Lumpur siap memberikan bantuan kekonsuleran, termasuk percepatan pemulangan bagi WNI yang termasuk kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan lansia.
Operasi gabungan ini dilakukan di permukiman ilegal di dekat perkebunan kelapa sawit di Shah Alam, dan turut menangkap dua warga negara Bangladesh.
Baca juga:
Ini 10 Partai dengan Perolehan Suara Tertinggi di Kepri, Golkar Merajai
Putra Muhammad Rudi, Randi Zulmariadi Unggul
Permukiman tersebut telah berdiri selama empat tahun dan dilengkapi dengan listrik. Para WNI diduga menyewa permukiman ini dari warga lokal dengan biaya sekitar Rp19,6 juta per bulan untuk 0,6 hektare lahan.
Sebagian besar WNI yang tinggal di permukiman ilegal tersebut bekerja di bidang jasa pembersihan, restoran, dan konstruksi.
“Warga negara asing ini diyakini menyewa permukiman ini dari warga lokal, yang juga menyediakan listrik. Ketua kampung di sini menyebut mereka membayar sekitar 6.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp19,6 juta) per bulan untuk menyewa 0,6 hektare lahan,” kata
Wakil Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Jafri Embok Taha, seperti dilaporkan Bernama.
Mereka semua tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah dan telah melebihi izin tinggal di Malaysia.
KBRI Kuala Lumpur akan terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penangkapan ini dan memastikan hak-hak para WNI terpenuhi.
Berita Terkait
-
WNI Jadi Wisatawan Terbanyak Kedua di Australia, Hotel Milik Orang Surabaya Panen Cuan
-
Nol Gelar, Indonesia Gagal di Dua Turnamen Besar Bulutangkis Awal Tahun
-
Visa Sudah Habis, Penerjemah Shin Tae-yong Sampai Harus Ngungsi di Malaysia
-
Meski Mesra di Ekonomi, Indonesia dan Malaysia Akan Tegas Hadapi Agresivitas China Jika Langgar Kedaulatan
-
Cara WNI Pindah Kewarganegaraan Jepang, Ternyata Tidak Serumit Itu!
Terpopuler
- Patrick Kluivert Umumkan Asisten Pelatih Lokal
- Anies Baswedan Terciduk Gunakan Honda BeAT Sambil Dikawal Warga, Publik: Kok Gak Naik Moge atau Lamborghini?
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
- Branko Ivankovic: Pergantian Pelatih Menunjukkan Timnas Indonesia...
- Bukti Azka Corbuzier Tak Suka Makanan Seharga MBG, Warganet: Anak Menjatuhkan Kesombongan Orang Tua
Pilihan
-
Beban Administrasi vs Fokus pada Murid: Dilema Guru di Era Kurikulum Merdeka
-
Harga Emas Antam Melesat Capai Rekor Baru Tembus Rp1,6 Juta/Gram
-
Hasil Liga Champions: Barcelona Cetak 5 Gol, Mitchel Bakker Cs Dipecundangi di Anfield
-
Siapa Sahabat Nabi yang Pertama Kali Percaya Isra Miraj?
-
Erick Thohir Tunggu Keputusan Prabowo soal Diskon Tiket Pesawat Lebaran
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!