SuaraBatam.id - Dua sapi yang ditemukan mati oleh warga di Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan, Jumat (21/7).
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau memastikan hewan ternak yang mati tersebut bebas dari penyakit menular.
"Dari hasil visum dokter hewan, tidak menunjukkan gejala penyakit hewan menular, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Bintan, Drh. Iwan Berri Prima di Bintan, dilansir dari Antara, Senin.
Tim kesehatan hewan, bidang peternakan dan kesehatan hewan bersama dengan tim petugas lapangan UPTD RPH dan pusat kesehatan hewan dibantu masyarakat/ petani sudah melakukan penguburan sesuai prosedur terhadap bangkai dua ekor sapi itu, Sabtu (22/7).
Pada saat proses penguburan, kata dia, dilakukan proses desinfeksi untuk memastikan agar bangkai hewan tidak mencemari lingkungan.
"Mengingat sekitar lokasi temuan bangkai hewan sapi bertanah keras (tanah bauksit), maka diputuskan bangkai dipindah ke lokasi tidak jauh dari penemuan dengan menggunakan mobil pick up," ungkap Iwan.
Namun hingga saat ini belum diketahui pemilik hewan ternak tersebut.
Menurutnya hal itu terjadi karena adanya lalu lintas hewan ternak dari luar daerah, di mana pembawa sapinya tidak memahami teknis membawa hewan, sehingga ketika ada sapi yang mati, lantas dibuang ke dalam hutan di Bintan.
"Ini terlihat dari hasil visum ada tanda-tanda hewan terjerat dan bekas trauma karena pengangkutan saat perjalanan," kata dia.
Baca Juga: Dua Nelayan di Bintan Hanyut ke Perairan Malaysia Akhirnya Ditemukan Selamat
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik dan cemas atas temuan bangkai hewan tersebut. Mengingat hingga kini, Bintan masih dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit hewan menular pada ternak. [antara]
Berita Terkait
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Viral Video Susu Sapi Terbuang, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Tolong Prioritaskan Peternak Lokal
-
Penyebab Cacar Air pada Anak: Tips Perawatan di Rumah yang Efektif
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
-
AMAN Kaltim: Copot Kapolres Paser, Tuntaskan Kasus Penyerangan di Muara Kate
-
Tragedi di Paser, BEM KM Unmul Tuntut Keadilan dan Perlindungan untuk Masyarakat Adat
-
Ini Alasan Pemerintahan Prabowo Belum Gaspol Bangun Infrastruktur
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra