Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 25 Juli 2023 | 11:34 WIB
Ilustrasi Sapi Ternak (unsplash/gilles detot)

SuaraBatam.id - Dua sapi yang ditemukan mati oleh warga di Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan, Jumat (21/7).

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau memastikan hewan ternak yang mati tersebut bebas dari penyakit menular.

"Dari hasil visum dokter hewan, tidak menunjukkan gejala penyakit hewan menular, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Bintan, Drh. Iwan Berri Prima di Bintan, dilansir dari Antara, Senin.

Tim kesehatan hewan, bidang peternakan dan kesehatan hewan bersama dengan tim petugas lapangan UPTD RPH dan pusat kesehatan hewan dibantu masyarakat/ petani sudah melakukan penguburan sesuai prosedur terhadap bangkai dua ekor sapi itu, Sabtu (22/7).

Baca Juga: Ketua MTI: Kenaikan Tarif Pas 50 Persen di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang Beratkan Masyarakat

Pada saat proses penguburan, kata dia, dilakukan proses desinfeksi untuk memastikan agar bangkai hewan tidak mencemari lingkungan.

"Mengingat sekitar lokasi temuan bangkai hewan sapi bertanah keras (tanah bauksit), maka diputuskan bangkai dipindah ke lokasi tidak jauh dari penemuan dengan menggunakan mobil pick up," ungkap Iwan.

Namun hingga saat ini belum diketahui pemilik hewan ternak tersebut.

Menurutnya hal itu terjadi karena adanya lalu lintas hewan ternak dari luar daerah, di mana pembawa sapinya tidak memahami teknis membawa hewan, sehingga ketika ada sapi yang mati, lantas dibuang ke dalam hutan di Bintan.

"Ini terlihat dari hasil visum ada tanda-tanda hewan terjerat dan bekas trauma karena pengangkutan saat perjalanan," kata dia.

Baca Juga: Dua Nelayan di Bintan Hanyut ke Perairan Malaysia Akhirnya Ditemukan Selamat

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik dan cemas atas temuan bangkai hewan tersebut. Mengingat hingga kini, Bintan masih dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit hewan menular pada ternak. [antara]

Load More