Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 18:00 WIB
Kapal Tanker [foto batamnews]

SuaraBatam.id - Satu Kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti dikabarkan kandas di perairan sekitar Pulau Nipah, Tekong Kecil, Kepulauan Riau, sejak Rabu (26/10/2022) lalu.

Melansir Batamnews, kapal dengan draft 21,5 meter tersebut terjebak di kedalaman air yang hanya setinggi 14,5 meter.

Dalam pesan berantai, kapten kapal bernama Ahmad Irfan mengatakan sangat mengkhawatirkan kondisi kapal karena tanki ballast sudah mengalami kebocoran.

Sehingga ia meminta kepada otoritas Singapura agar segera mungkin dilakukan transfer kargo ship to ship.

Baca Juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan

"Pada tanggal 28 Oktober 2022 nahkoda Young Yong meminta bantuan kepada VTIS Singapore (MPA) karena yakni Ballast-nya sudah bocor, sementara jawaban VTIS MPA Singapore tak dapat membantu dan menyarankan agar agent kapal dan pihak owner yang mengatur Ship to Ship untuk lightering, karena kapal kandas di teritorial laut Indonesia, kalau kandas di perairan teriotorial Singapore mungkin sebelum diminta sudah dilakukan tindakan preventive karena di cover biayanya kleg CLC maupun IOPC untuk tindakan pencegahan sebelum adanya polisi," tulisnya.

Sementara itu, ia juga mengungkapkan sudah berkordinasi oleh otoritas Indonesia untuk meminta bantuan. Namun pihak otoritas Indonesia hanya menunggu dan mengawasi.

Kini, mereka hanya berharap air pasang tinggi segera terjadi untuk melakukan penarikan kapal tersebut.

"Sesuai pernyataan agent," ungkapnya.

Dikatakannya bahwa hal tersebut tak mungkin dapat terjadi mengingat sepanjang masa bahwa disekat tersebut air pasang hanya 3,5 sampai dengan 4 meter maksimum.

Baca Juga: National Costume Finalis Mister International Singapura Jadi Sorotan: Cuma Pakai Celana Pendek

"Kapal dengan muatan penuh ini dapat mengakibatkan kapal terbelah menjadi dua dan menumpahkan lebih dari 350.000 metrik ton minyak mentah ke laut, hal tersebut dapat menghancurkan ekosistem lingkungan laut," terangnya.

Untuk diketahui, kapal tersebut bergerak dari pelabuhan Yantai, China, pada 22 September 2022 lalu. Saat ini kapal tersebut tengah berada di perairan Nipah, Indonesia, dengan posisi kandas.

Load More