Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 04 Oktober 2022 | 20:56 WIB
Ilustrasi Rudal Jelajah Senjata yang Digunakan Rusia Membombardir Ukraina (Pixabay)

SuaraBatam.id - Rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara pada Selasa (4/10/2022) membuat pemerintahan Jepang was-was.

Rudal itu terbang melintasi wilayahnya sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. Pemerintah setempat sempat memperingatkan warganya untuk berlindung.

"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional, dan menimbulkan tantangan serius bagi seluruh komunitas internasional, termasuk Jepang," kata juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, dilansir dari wartaekonomi--jaringan suara.com.

Matsuno mengatakan rudal itu terbang 4.600 km ke ketinggian maksimum 1.000 km.

Baca Juga: Krisis Ukraina Diduga jadi Pemicu, 67 Persen Remaja Jepang Mulai Kurangi Penggunaan Listrik

Itu merupakan rudal yang pertama dalam lima tahun terbang di atas atau melewati Jepang dari Korea Utara sejak 2017.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan itu tampaknya merupakan rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan dari Provinsi Jagang Korea Utara.

Korea Utara telah menggunakan provinsi itu untuk meluncurkan beberapa tes baru-baru ini, termasuk beberapa rudal yang diklaim "hipersonik".

Tes tersebut mendorong East Japan Railway Co untuk menangguhkan operasi kereta api di wilayah utara, lapor penyiar Jepang NHK.

Matsuno mengatakan tidak ada laporan kerusakan pesawat atau kapal dari rudal tersebut.

Baca Juga: Rudal Balistik Korut, Dubes RI untuk Jepang Minta WNI Ikuti Instruksi Pemerintah Daerah Setempat

Load More