
SuaraBatam.id - Kedutaan Besar AS di Moskow pada Selasa (27/9/2022) menyampaikan peringatan keamanan agar warga negaranya di Rusia agar meninggalkan negara itu.
Kedutaan memperingatkan bahwa pihak berwenang Rusia dapat menolak untuk mengakui orang dengan kewarganegaraan ganda Rusia-AS, dan dapat menolak akses mereka ke bantuan konsuler AS.
Warga negara ganda dapat dicegah meninggalkan negara itu dan dapat dikenai wajib militer untuk dinas militer.
Pesan tersebut merekomendasikan agar warga negara AS membuat "pengaturan independen" untuk meninggalkan negara itu "sesegera mungkin," mencatat bahwa kemampuan untuk melakukannya menjadi semakin sulit karena pos pemeriksaan perbatasan penuh sesak dan penerbangan keluar dari Rusia "sangat terbatas" di momen.
Baca Juga: Eks Gelandang Everton, Diniyar Bilyaletdinov Ikut Perang di Ukraina, Jadi Tentara Rusia
Kedutaan juga memperingatkan bahwa "pembatasan parah" telah memengaruhi kemampuannya untuk membantu warga AS, dan bahwa kondisi di Rusia, termasuk pilihan transportasi, mungkin "tiba-tiba menjadi lebih terbatas."
“Warga AS tidak boleh bepergian ke Rusia dan mereka yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera meninggalkan Rusia sementara pilihan perjalanan komersial terbatas tetap ada,” bunyi peringatan keamanan, dikutip dari wartaekonomi--jaringan suara.com.
Peringatan kedutaan AS datang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pekan lalu, yang bertujuan untuk mewajibkan sekitar 300.000 tentara cadangan di seluruh negeri untuk membantu mengendalikan daerah yang dikuasai Rusia dan jalur kontak 1.000 kilometer dengan pasukan Kiev di Ukraina.
Sejak pengumuman itu, sejumlah pria Rusia usia militer telah memilih untuk melarikan diri dari negara itu untuk menghindari wajib militer.
Eksodus mendadak itu mengakibatkan kekacauan di pos pemeriksaan perbatasan dengan negara tetangga yang tidak memerlukan visa untuk mengunjungi Rusia, seperti Kazakhstan dan Georgia.
Baca Juga: AS Imbau Warganya untuk Tinggalkan Rusia dan Hindari Wajib Militer
Penerbangan dari Rusia ke negara bagian yang tidak memerlukan visa telah terjual habis pada tanggal terdekat.
Pemerintah Rusia telah mengklarifikasi dalam sebuah pernyataan di situs web penasihatnya bahwa mereka melihat orang dengan kewarganegaraan ganda hanya sebagai warga negara Rusia, yang berarti bahwa mereka diharapkan untuk memenuhi tugas militer mereka dan memenuhi syarat untuk mobilisasi parsial.
Berita Terkait
-
Soroti 'Kampung Rusia', Jerinx SID Ungkap Keresahan Soal Ekspansi WNA di Bali
-
Transit di Praha, PM Ceko Petr Fiala Sambangi Presiden Prabowo di Hotel
-
JP Morgan Ramal 40 Tahun Lagi Dolar AS Lenyap
-
Api Membara dari Iran, Presiden Ajak Negara Muslim Bersatu Melawan Israel
-
Usai dari Singapura, Prabowo ke Rusia Penuhi Undangan Presiden Putin
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 37 Kode Redeem FF Terbaru 16 Juni: Ada Diamond, Skin, dan Hadiah ONIC Juara
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!