SuaraBatam.id - Di tengah ketegangan Taiwan dan China, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu memberikan satu pernyataan.
Ia mengatakan China mengungkapkan strateginya untuk invasi Taiwan di masa depan.
Dia memperingatkan bahwa upaya Beijing untuk mengubah status quo di Selat Taiwan bisa "mengganggu stabilitas, provokatif dan sangat berbahaya."
“Pada bagian pertama Agustus, China melakukan uji coba rudal, latihan udara dan laut skala besar, serangan siber, kampanye disinformasi, dan pemaksaan ekonomi terhadap Taiwan. Jika Anda menggabungkan semua ini, itu adalah bagian dari pedoman mereka untuk invasi masa depan Taiwan," kata Wu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan DW, dikutip dari Wartaekonomi--jaringan suara.com.
Baca Juga: Wang Hailin Beberkan Aturan Baru, Artis China Tak Boleh Gunakan Nama Asing?
“Situasi masih sangat tegang dan China berusaha menghancurkan status quo atau setidaknya simbol status quo, yang merupakan garis tengah Selat Taiwan. Status quo melintasi Selat Taiwan selama ini dipandang sebagai kepentingan negara. semua pihak terkait di area ini, atau secara global. Ketika China mencoba menghancurkan status quo, itu bukan kepentingan kami atau komunitas internasional," katanya.
Sejak perjalanan kontroversial ke Taiwan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada awal Agustus, China telah meningkatkan ancaman militernya terhadap pulau demokrasi itu.
Ini menggelar latihan militer tujuh hari di sekitar Taiwan dan berulang kali mengirim pesawat militer serta kapal angkatan laut untuk melintasi garis tengah Selat Taiwan, demarkasi tidak resmi antara China dan Taiwan yang tidak diakui oleh Taiwan.
Wu mengatakan China berusaha menggunakan kunjungan Pelosi sebagai dalih untuk membenarkan ancaman militernya terhadap Taiwan, tetapi mengatakan Taiwan tidak akan tunduk pada meningkatnya tekanan dari Beijing.
“Apa yang akan saya katakan adalah bahwa kunjungan Ketua Pelosi ke Taiwan adalah dorongan moral bagi rakyat Taiwan. Taiwan telah menghadapi ancaman dari China selama ini, tetapi ancaman militer China tidak akan menghentikan Taiwan untuk menjalin lebih banyak teman. tidak akan menghentikan teman-teman internasional untuk datang ke Taiwan dan menunjukkan dukungan mereka kepada kami."
Baca Juga: Konglomerat Taiwan Danai Pelatihan Militer Jutaan Warga Sipil, Antisipasi Invasi China
Berita Terkait
-
Sinopsis Reborn, Drama China Terbaru Zhang Jing Yi dan Zhou Yi Ran
-
5 Kuliner Unik di China, Salah Satunya Sate Tanpa Daging yang Laris Manis
-
Makin Panas, Trump Balik Ancam China dengan Tarif 50 Persen
-
Perang Dagang Memanas Gegara Trump! Bursa Asia Runtuh, IHSG Ikut Tertekan?
-
Debut dalam Laga Lawan China, Mampukah Emil Audero Penuhi Ekspektasi?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban