
SuaraBatam.id - Adegan Ferdy Sambo peluk istrinya, Putri Candrawathi yang menangis di tengah proses rekonstruksi jadi perhatian netizen.
Tak hanya memeluk, Ferdy Sambo juga mencium kepala sang istri. Momen itu terekam kamera dan akhirnya menyebar di sejumlah media sosial.
Salah satunya diunggah oleh akun instagram @insta_julid. Menurut akun tersebut, banyak netizen yang ikut terharu setelah melihat kejadian tersebut.
“sekarang banyak netizen jadi terharu, jadi sedih bahkan tiba tiba menguatkan mereka..,” tulis akun @insta_julid seperi dikutip Hops.ID pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Meski admin akun tersebut menganggap banyak netizen yang terharu, kenyataan berbeda nampak pada kolom komentar unggahan tersebut.
Mayoritas netizen justru menyatakan sama sekali tidak sedih ataupun terharu melihat adegan Ferdy Sambo memeluk dan mencium Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Para netizen justtu menyatakan lebih sedih melihat keluarga Brigadir J yang ditinggalkan akibat dibunuh oleh Ferdy Sambo.
“Masih sedih keluarga yg ditinggalkan selama² nya, karna yg pergi gak akan pernah kembali dan terganti,” tulis salah satu netizen.
“ini smua gak sebnding dgan apa yg d rasakan pihak keluarga korban pasti sangat mndalam karna anak yg dibanggakan d syg hlg lenyap d tangan org gtu ajaa ,” timpal netizen lainnya.
Baca Juga: Detik-detik Pistol Glock 26 yang Dibawa Ferdy Sambo Jatuh di Sekitar Area Rumah Dinas
Selain bersimpati pada keluarga Brigadir J, ada pula netizen yang menganggap momen Ferdy Sambo memeluk Putri Candrawathi adalah rekayasa, alias settingan.
“Bapak ibu hayook semangat memerankannya,” sindir salah satu netizen.
“Romantis mengalahkan drakor,” timpal netizen lainnya sambil menyematkan emoji tertawa.
Seperti diketahui, Mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi telah melakukan rekonstruksi atau reka ulang peristiwa pembunuhan terhadap Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Rekonstruksi tersebut digelar pada Selasa, 30 Agustus 2022. Selain Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, reka ulang tersebut juga diikuti oleh tersangka lainnya, yakni Baharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf.
Dalam rekonstruksi tersebut, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi beserta tersangka lainnya memeragakan 74 adegan di dua lokasi, yakni rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy Sambo di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Berita Terkait
-
Bela Roy Suryo Cs? Kamaruddin Simanjuntak Tantang Jokowi Pamerkan Ijazah Asli: Mengapa?
-
4 Kasus Kelam Polisi Bunuh Polisi, Terbaru Liburan Brigadir Nurhadi Berujung Maut
-
Beda Tarif Febri Diansyah vs Ronny Talapessy: Dulu Lawan di Kasus Ferdy Sambo, Kini Bersatu Bela Hasto
-
Kekayaan Febri Diansyah di LHKPN: Pengacara Istri Ferdy Sambo Kini Bela Hasto Kristiyanto
-
Beda Nasib Terkini Ferdy Sambo dan Richard Eliezer: Makin Gemoy vs Bikin Anak Kangen
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
BRI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi, FLPP Jadi Andalan Program 3 Juta Rumah
-
Ajukan BRI Easy Card via Online, Nikmati E-Voucher Spesial Senilai Rp100 Ribu
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih