
SuaraBatam.id - Sebanyak 12 pasangan warga Tionghoa di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengikuti pernikahan massal di Vihara Guna Vijaya, yang digagas oleh Ikatan Tionghoa Muda (ITM) bersama Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia PC Tanjungpinang.
Keseluruhan pasangan pengantin adalah umat Buddha yang telah Lanjut Usia itu membutuhkan legalitas atas ikatan perkawinannya. Dengan pasangan umur tertua di usia 75 tahun dan pasangan termuda dengan usia 50 tahun.
Ketua ITM Dewan Pengurus Provinsi Kepulauan Riau, Edyanto menyampaikan kegiatan pernikahan massal ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Tanjungpinang.
Kata dia, melalui program kegiatan nikah massal diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya administrasi pernikahan semakin tinggi.
Baca Juga: Absen 2 Tahun karena Pandemi, Masyarakat Etnis Tionghoa Batam Kembali Rayakan Ritual Bakar Tongkang
"Ini sebagai upaya agar masyarakat mendapatkan haknya diakui negara. Selama ini para pasangan tersebut telah menikah secara adat dan agama serta sudah berpuluh-puluh tahun hingga sudah memiliki cucu. Namun belum diakui oleh negara dengan tidak memiliki akta nikah," ujar Edyanto kepada suara.com, Selasa (19/7/2022).
Dijelaskan Edyanto, setelah pihaknya mendata masih banyak pasangan suami istri khususnya yang beragama Budha di Tanjungpinang tidak memiliki akta nikah. Berangkat dari masalah ini, ITM kemudian bekerjasama dengan Disdukcapil Pemko Tanjungpinang.
Kembali dikatakan Edyanto, banyak alasan kenapa para lansia ini sebelumnya tidak mendaftar ke kantor urusan agama karena masalah keuangan dan birokratis. Sehingga pihaknya terus mensosialisasikan banyak manfaat mengikuti kegiatan nikah massal ini.
"Bahwa akta nikah merupakan salah satu identitas yang melekat pada setiap warga negara Indonesia sebagai dokumen sah. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan kemudahan yang diberikan Pemerintah Kota Tanjungpinang hingga kegiatan ini berjalan lancar," ujarnya.
Dikatakan Edyanto, kegiatan nikah massal bagi umat Buddha di Tanjungpinang ternyata disambut baik. Bahkan sebagian warga lainnya telah mendaftar untuk mengikuti acara selanjutnya.
Baca Juga: Nonton Arak-arakan Pernikahan Massal, Pria Ini Malah Pilih Maling Setandan Pisang
"Kami sangat senang ternyata kegiatan ini disambut baik, dan masih banyak warga ingin ikut. Kami akan agendakan kembali kegiatan yang sama kedepannya," pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
5 Ciri Khas Masakan Peranakan yang Wajib Kamu Tahu, Bukan Sekadar Citara Tionghoa!
-
Sosok Orang Tua Titiek Puspa, Benarkah Ada Keturunan Tionghoa?
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Lestarikan Budaya Tionghoa-Indonesia: Kisah Inspiratif Elsa Novia dan Benteng Walking Tour
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
Tag
Terpopuler
- BREAKING NEWS: Mahasiswa PPDGS FKG Unhas Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Kontrakan
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- PSSI Pertimbangkan Tambah Pemain Keturunan Buntut Kasus Kevin Diks dan Dean James
- Breaking News! Laga Timnas Indonesia vs China Tak Tayang di TV
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Mei 2025. Awet Lebih dari Sehari
-
Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu
-
Juru Parkir Liar di Masjid Raya Sheikh Zayed, Dua Remaja Diamankan Tim Resmob
-
Jangan Salah Pilih, Kenali Ciri-ciri Produk Skincare Tidak Cocok untuk Kulit
-
Link Live Streaming PSBS Biak vs Persis Solo: Menang atau Masuk Jurang!
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan