Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 02 Juli 2022 | 18:44 WIB
Jembatan Barelang Batam (foto: Eliza Gusmeri/suara.com)

SuaraBatam.id - Kepulauan Riau siap menjadi hub atau penghubung ekspor berbagai komoditas dari provinsi lain di Sumatera.

Kesiapan itu disampaikan lansung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

"Hal ini berkaitan dengan prospek pengembangan serta pemulihan ekonomi di Sumatera," katanya di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.

Menurutnya, hal itu bukan tanpa alasan, sebab Kepri berada di antara empat jalur choke point perdagangan dan perhubungan laut internasional.

Baca Juga: Polda Kepri Gagalkan Pengiriman 42 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

Setiap tahun ada sekitar 90.000 kapal yang melewati Kepri dari Selat Malaka menuju wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.

"Saya bicara Kepri untuk Sumatera dan Indonesia, karena Kepri adalah etalase negara. Mari manfaatkan sebagai destinasi penghubung kegiatan ekspor dari provinsi se-Sumatera untuk langkah awal pemulihan ekonomi," ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa di masa lalu Kepri memiliki Gedung Sumatera Promotion Centre, di mana Provinsi Riau menjadi pemegang saham terbesarnya. Tapi sampai saat ini gedung tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Gedungnya bagus, representatif, kita bisa jadikan itu sarana membangun jaringan komunikasi pasar luar negeri," ucapnya.

Selain itu, dia juga menawarkan masuknya bahan baku industri pengolahan dari provinsi di Sumatera, karena di Kepri terdapat banyak industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku dan sebenarnya banyak tersedia di provinsi Lain.

Baca Juga: Buntut Pencurian Uang Nasabah, Gubernur Riau Panggil Semua Jajaran BRK

Ia mencontohkan bahwa Kepri punya industri pengolahan cokelat, yang selama ini bahan bakunya dari negara Afrika. Padahal di Lampung juga terdapat banyak cokelat.

"Barangkali ke depan harus ada komunikasi yang kita lakukan soal spesifikasi, kebutuhan, dan kontinuitas. Begitu juga dengan komoditas-komoditas lain," ujarnya.

Lebih lanjut Ansar turut mengutarakan mengenai prospek keberlanjutan ekonomi ke depan, salah satunya meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata yang saat ini masih belum terintegrasi.

"Misalnya, terkait masa kunjungan wisman yang masih relatif pendek, dapat ditingkatkan dengan adanya kerja sama dan integrasi pariwisata di Sumatera," sebut Ansar. [Antara]

Load More