SuaraBatam.id - Budi daya rumput laut disebut usaha yang cukup menjanjikan di Kepulauan Riau (Kepri) saat ini.
Untuk itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) Tengku Said Arif Fadillah mendorong warga pesisir, khususnya yang bekerja sebagai nelayan untuk mengembangkan budi daya rumput laut.
"Bisnis rumput laut menjanjikan, apalagi wilayah pesisir Kepri memiliki potensi untuk dikembangkan rumput laut," kata Arif di Tanjungpinang, Jumat, melansir Antara.
Bisnis rumput laut belum merambah di pesisir Kepri. Budi daya rumput laut baru dikembangkan di Pulau Jaga, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, dan Belakang Padang, Kota Batam.
Bisnis rumput laut di Belakang Padang mulai berkembang, meski harga komoditasnya masih rendah. Rumput laut jenis sargasum dalam bentuk kering yang berkembang di Belakang Padang sudah diekspor ke China, namun hanya Rp1.700/kg.
Dalam seminggu kelompok budi daya rumput laut itu dapat mengekspor rumput laut seberat 5 ton.
"Kami ingin nelayan sejahtera, tidak hanya sebagai nelayan tangkap, melainkan juga mendapatkan hasil dari pengembangan rumput laut," kata mantan Sekda Kepri itu.
Arif mengatakan budi daya rumput laut dapat dikembangkan oleh kelompok nelayan. Namun pemerintah membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk mendorong nelayan lebih kreatif memanfaatkan potensi pesisir sebagai sumber pendapatan baru seperti budi daya rumput laut.
Salah satu yang memiliki peran penting yakni kepala desa. Di Kepri terdapat sedikitnya 72 pulau, yang potensial dikembangkan budi daya rumput laut seperti di Belakang Padang.
Baca Juga: Tiga Nelayan Ditangkan TNI AL di Sibolga, Ini Kasusnya
Namun Arif menginginkan rumput laut yang dikembangkan jenis SL, bukan sargasum sehingga harganya lebih mahal. Pengembangan rumput laut dengan harga yang tinggi sudah dilakukan oleh kelompok nelayan di Bombana, Sulawesi Tenggara. Harga rumput laut yang sudah diolah menjadi tepung di daerah itu mencapai Rp32.000/kg.
Menurut dia, sejumlah investor asing tertarik mengembangkan bisnis itu di Kepri, salah satunya pengusaha asal China. Namun Arif menginginkan investor rumput laut itu tidak hanya menjadi kelompok nelayan sebagai pekerja, melainkan pemilik saham.
"Di Kepri, butuh investor untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga tidak dijual mentah. Kami ingin nelayan memperoleh salah dalam pengelolaan tepung rumput laut. Ini akan meningkatkan kesejahteraan mereka," ucapnya.
Arif menambahkan pemerintah pusat dan Pemprov Kepri serius mendorong nelayan tangkap juga mengembangkan budi daya rumput laut. Tahun depan, Pemprov Kepri akan mengalokasikan anggaran untuk bibit rumput laut.
Pelaku budi daya rumput laut juga diharapkan mampu membangun siklus pengembangan bibit hingga panen.
"Saat panen juga disisakan untuk bibitnya," katanya.
Berita Terkait
-
Suara Nelayan Tenggelam: Bertahan di Tengah Banjir Izin Industri
-
Suara Pesisir yang Padam: Hak Perempuan Nelayan yang Masih Terabaikan
-
Revitalisasi Kampung Nelayan di Tengah Gempuran Modernitas
-
Anatomi Kehidupan dari Laut: Pangan, Ekonomi, hingga Masa Depan Kita
-
Tak Tercatat Statistik, tapi Menghidupi Pesisir: Potret Perempuan Nelayan
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam