SuaraBatam.id - Harga cabai di pasar Batam masih mahal. Untuk cabai merah keriting Rp100 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp85 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp85 ribu per kilogram sebelumnya Rp65 ribu per kilogram.
Sebelumnya harga cabai merah Rp85 ribu per kilogram, namun kini harga cabai merah mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau perkirakan harga cabai di pasar tradisional akan menurun dalam kurun waktu dua pekan.
"Petani di Pulau Jawa, Mataram, Yogya semua pada mau panen. Diperkirakan dalam dua minggu depan ada penurunan harga, paling lama itu ya dua minggu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis di Batam, Kamis (30/6).
Baca Juga: Ratusan Sapi di Batam Asal Lampung Tengah Diduga Terserang Penyakit PMK
Mardanis menambahkan saat ini Kementerian Pertanian mengadakan subsidi untuk distribusi cabai untuk menjaga stabilitas pasokan pangan masyarakat.
"Apalagi sekarang kabar dari kementerian mau ada subsidi cabai di Jawa, di daerah penghasil, kabarnya begitu supaya menutupi dalam seminggu dua minggu ini stabil," ujar dia.
Harga cabai rawit jawa di Batam naik dari dari Rp95 ribu per kilogram menjadi Rp120 ribu atau 35 persen sejak awal bulan Juni 2022.
"Untuk cabai rawit jawa itu sudah Rp120 ribu sebelumnya Rp95 ribu," kata seorang pedagang pasar Mega Legenda, Panjaitan, Rabu (22/6).
Sedangkan untuk pasokan cabai hijau lokal di Kota Batam seharga Rp45 ribu telah habis, sehingga para pedagang beralih untuk menjual cabai hijau asal Medan dengan harga Rp75 ribu rupiah per kilogram
Baca Juga: Tak Hanya Cabai, Harga Bawang di Pasar Ciluar Bogor Makin Mencekik, Capai Rp 60 Ribu per Kilogram
Sementara itu, seorang karyawan rumah makan, Jess menyebutkan dampak dari kenaikan harga cabai membuat omzet penjualan di tempatnya bekerja menurun hingga 25 persen.
"Berpengaruh terhadap penjualan kita, kami mengakalinya dengan mengurangi porsi cabai, kuranginya tidak terlalu banyak, agar bisa stabil sama omzet kami. Tapi pelanggan juga banyak yang minta tambah cabai kalau makan di sini. Ya imbasnya ke omzet harian berkurang sampai 25 persen, soalnya naik harga cabainya sudah tinggi, dari harga Rp30 ribu sampai sekarang Rp80 ribu cabai hijau, cabai merah sampai Rp100 ribu," kata Jess.
Dalam sehari, Jess mengatakan kebutuhan cabai untuk rumah makannya sebanyak 15 kilogram.
Ia berharap dalam waktu dekat Pemerintah Kota Batam dapat segera menstabilkan harga cabai di pasaran serta memenuhi pasokan untuk kebutuhan pedagang hingga ibu rumah tangga. [Antara]
Berita Terkait
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Hanya Bayar Listrik 40 Ribu per Bulan! Ini Keajaiban PLTS di Pulau Terpencil
-
Desa Wisata Bakau Serip Batam: Pendorong Ekonomi Lokal di Era Jokowi
-
Modus Kapal Singapura Curi Pasir di Batam, 10 Ribu Meter Kubik Sekali Angkut!
-
XYZ Live Ground: Festival Musik Lintas Generasi Kembali Guncang Batam!
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
Pilihan
-
Emas Antam Terus Meroket, Hari Ini Seharga Rp1.498.000/Gram
-
Wakil Kepala Danantara Masih Rangkap Jabatan Dirut BUMN, Emang Boleh?
-
Media Arab: Gol Pertama Marselino Ferdinan Tidak Sah!
-
Hyundai All New Santa Fe Langsung Jadi Juara SUV Hybrid, Honda CR-V Minggir Dulu
-
Begini Tampang Sedih Pemain Arab Saudi usai Dipecundangi Timnas Indonesia
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra