Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 01 Juni 2022 | 14:30 WIB
suasana kota Yerusalem [Antara]

SuaraBatam.id - Pemerintahan Presiden Joe Biden berencana membuka kembali kantor konsulat Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

Sebelumnya, mantan presiden AS, Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018 dan menutup fasilitas terpisah di kota yang berfungsi sebagai konsulat untuk Palestina.

"Ada sejumlah langkah yang harus dilakukan untuk membuka kembali fasilitas diplomatik mana pun. Seperti yang Anda ketahui, ada beberapa yang harus kami katakan sensitivitas unik terhadap fasilitas khusus ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa (31/5).

Presiden AS akan membahas lebih lanjut rencana tersebut dengan Israel dan Palestina.

Baca Juga: BTS Bertemu Joe Biden di Gedung Putih Bahas Inklusivitas untuk Warga Asia

Sementara, Israel secara terbuka menentang rencana tersebut dan menyarankan bahwa misi semacam itu harus dilakukan di luar Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki.

"Kami sedang mengerjakan isu ini dengan mitra Palestina dan Israel kami," ujar Price.

The Times of Israel, mengutip pejabat AS dan Palestina yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa sebagai pengganti pembukaan kembali fasilitas, Washington berencana untuk menunjuk diplomat tinggi Departemen Luar Negeri saat ini untuk wilayah tersebut, Hady Amr, sebagai utusan khusus untuk Palestina.

Menanggapi laporan tersebut, Price mengatakan dia tidak memiliki informasi apa pun untuk diumumkan. [antara]

Baca Juga: AS Komitmen Buka Kembali Kantor Konsulat di Yerusalem

Load More