
SuaraBatam.id - Tiang pelantar dermaga Pulau Penyengat atau dermaga kuning, Tanjungpinang sudah keropos. Sementara pelantar tersebut masih digunakan sebagai tempat penyebrangan antar pulau.
Pantauan di lapangan, terlihat sejumlah tiang beton penyangga pelantar sudah mulai keropos.
Sebagian tiang juga terlihat tinggal besi yang sudah berkarat, masih menahan beban beton di atasnya yang sering dilewati masyarakat.
Ketua Asosiasi Penambang Pompong Pulau Penyengat, Razali mengatakan sebelumnya dalam rapat bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Tanjungpinang telah disampaikan kondisi dermaga kuning atau Pelantar Penyengat di Tanjungpinang tersebut.
"Dalam rapat tersebut juga disampaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setelah di uji, pelantar tersebut hanya tinggal memiliki kekuatan 15 sampai 20 persen saja," ungkap Razali kepada suara.com, Selasa (31/5/2022).
Razali berharap pemerintah daerah baik Pemko Tanjungpinang dan Pemprov Kepulauan Riau dapat segera melakukan renovasi atau perbaikan.
Mengingat pelantar tersebut setiap hari digunakan untuk menyebrang, baik untuk warga Pulau Penyengat sendiri maupun pengunjung.
Kembali dikatakan Razali, sejak tahun 1998 awal pembangunan pelantar Penyengat tersebut belum pernah dilakukan perbaikan terhadap tiang-tiang penyangga pelantar Penyengat.
Selain itu, rencana pemerintah daerah akan melakukan perbaikan juga disampaikan setiap tahunnya.
"Tapi tidak pernah terealisasi, ada saja alasannya batal dibangun. Sedangkan Master Plan sudah ada, cukup baik karena lebih nyaman dari yang sekarang. Di konsep Master Plan itu, ada tambahan ruang tunggu, kios jualan dan lainnya," jelas Razali.
Diperbaiki Setelah Kejadian
Terpisah, Ketua Organisasi Pemuda Penyengat (OPP), Tohar Fahlevy juga menyayangkan lambatnya sikap pemerintah daerah, terhadap kondisi Pelantar Penyengat yang sudah rusak.
Tohar mengingatkan, jangan sampai kejadian dulu, baru diperbaiki.
"Kondisi pelantar sudang memprihatinkan, dan sangat membahayakan warga. Jangan sampaikan kejadian seperti Pelantar KUD yang roboh beberapa bulan lalu, baru dilakukan perbaikan," tegas Tohar.
Selain itu, Tohar juga menyampaikan keluhan lainnya atas kebijakan yang dilakukan Dishub Kota Tanjungpinang menutup bagi pengendara sepeda motor melewati pelantar Penyengat tersebut.
Berita Terkait
-
Usai 10 Jam Diperiksa Kasus Surat Tanah, Eks Pj Walkot Tanjungpinang Hasan Nginap di Penjara
-
Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Tanjungpinang Ricuh, Ternyata Gara-gara Ini
-
Cara Kotor Den Yealta, Eks Kepala BP FTZ Tanjungpinang Diduga Terima Fulus Rp 4,4 M Dari Distibutor Rokok
-
Otak-otak Khas Tanjungpinang, Makanan Lezat Dibungkus Daun Kelapa
-
Warga Tanjung Unggat Kepri Curhat ke Polisi Soal Kenakalan Remaja hingga Muncul Buaya
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan